Menteri Iklim Denmark Lars Aagaard, menegaskan bahwa kesepakatan target iklim 2040 untuk menjaga “daya saing, keseimbangan sosial, dan keamanan.” [Foto: enb.iisd.org]
DIALEKSIS.COM | Eropa - Para menteri iklim Uni Eropa mencapai kesepakatan kompromi terkait target pengurangan emisi 2040, setelah perundingan panjang di Brussel, Rabu (5/11/2025). Kesepakatan ini dinilai sebagai langkah politis untuk menjaga kesatuan blok menjelang KTT Iklim PBB (COP30) di Brasil.
Dalam kesepakatan terbaru, Uni Eropa tetap menargetkan pemangkasan emisi gas rumah kaca sebesar 90 persen pada 2040 dibanding tingkat 1990, namun memberi kelonggaran bagi negara anggota. Negara-negara kini diizinkan membeli kredit karbon internasional hingga 10 persen dari total target pengurangan emisi mereka.
“Menetapkan target iklim bukan sekadar memilih angka. Ini keputusan politik dengan konsekuensi besar bagi benua ini,” kata Menteri Iklim Denmark Lars Aagaard, menegaskan bahwa kompromi ini menjaga “daya saing, keseimbangan sosial, dan keamanan.”
Sebagai bagian dari kesepakatan, tinjauan target 2040 akan dilakukan setiap dua tahun, sementara peluncuran pasar karbon Uni Eropa ditunda dari 2027 ke 2028 -- langkah yang ditujukan untuk meredam kekhawatiran negara-negara industri seperti Polandia dan Hungaria.
Meski begitu, kelompok lingkungan menilai keputusan ini melemahkan ambisi iklim Eropa. Mereka menuduh Uni Eropa membuka “celah hukum” yang memungkinkan negara-negara menghindari tanggung jawab pengurangan emisi domestik.
Kesepakatan ini memastikan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan tiba di COP30 di Amazon, Brasil, dengan membawa komitmen baru -- meski dengan ambisi yang dipangkas. [News Agencies]
Sebelumnya
