Ukraina Minta NATO Tetap Waspada dengan Ancaman Rusia
Font: Ukuran: - +
Angkatan bersenjata Ukraina. [Foto: Ilustrasi/AFP]
DIALEKSIS.COM | Ukraina - Ukraina mendesak NATO untuk tetap waspada dan tegas dalam pembicaraannya dengan Rusia. Peringatan itu disampaikan sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan mitra Baratnya untuk menghindari "kepanikan" atas penumpukan pasukan Rusia yang besar di perbatasan.
Dalam pernyataan terbaru, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba melakukan percakapan dengan timpalannya dari Prancis Yves Le Drian pada hari Sabtu (29/1/2022). Pembicaraan tersebut menggarisbawahi perlunya menahan diri dari langkah-langkah yang dapat memicu kecemasan terhadap rakyat Ukraina dan merusak stabilitas keuangan negara pasca-Soviet, kata sebuah pernyataan Ukraina.
Prancis mengatakan pihaknya berencana mengirim ratusan tentara ke sekutu NATO timur Rumania sebagai bagian dari pengerahan yang pertama kali digembar-gemborkan oleh Presiden Emmanuel Macron awal bulan ini.
Le Drian diperkirakan akan mengunjungi Ukraina bersama dengan timpalannya dari Jerman Annalena Baerbock pada 7-8 Februari, sementara Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dijadwalkan di Kyiv pada hari Selasa untuk bertemu dengan presiden dan perdana menteri.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum menuju ke wilayah tersebut dan menambah paduan suara para pemimpin Barat yang mendesaknya untuk mundur.
Latihan Angkatan Laut Rusia
Sementara itu, Duta Besar Moskow untuk Irlandia mengatakan negaranya tidak akan melakukan latihan angkatan laut di perairan internasional di Laut Irlandia pekan depan menyusul permintaan dari pemerintah Irlandia untuk merelokasi operasi tersebut.
Irlandia diberi tahu pekan lalu bahwa latihan itu akan berlangsung sekitar 240 km (149 mil) di lepas pantai barat daya di dalam zona ekonomi eksklusifnya tetapi bukan perairan teritorialnya, yang berarti itu diizinkan berdasarkan hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengatakan rencana itu tidak diterima, terutama pada saat Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya khawatir Rusia dapat bersiap untuk menyerang Ukraina setelah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya.
Rusia, yang menyangkal sedang merencanakan invasi ke Ukraina, memutuskan untuk memindahkan latihan angkatan laut sebagai "isyarat niat baik" ke Dublin dan kelompok nelayan Irlandia, kata Duta Besar Yury Filatov dalam sebuah pernyataan. (Sumber : Al Jazeera)