Twitter Tangguhkan Akun Jurnalis Terkemuka, Eropa Peringatkan Sanksi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Dunia - Keputusan Elon Musk yang tiba-tiba melakukan penangguhan terhadap jurnalis teknologi terkemuka dari Twitter memicu reaksi keras di Eropa.
Jerman memperingatkan tentang dampaknya terhadap kebebasan pers, sementara seorang pejabat senior Uni Eropa (UE) mengatakan Twitter harus mematuhi aturan blok tersebut atau menghadapi kemungkinan sanksi.
“Kebebasan pers tidak dapat dihidupkan dan dimatikan sesuka Anda,” cuit Kementerian Luar Negeri Jerman pada Jumat (16/12/2022). “Sampai hari ini para jurnalis ini tidak bisa lagi mengikuti kami, berkomentar atau mengkritik. Kami punya masalah dengan @Twitter.”
Věra Jourová, wakil presiden Komisi Eropa untuk nilai dan transparansi, mengatakan "penangguhan sewenang-wenang" terhadap jurnalis mengkhawatirkan, dan dia mengindikasikan bahwa perusahaan dapat menghadapi hukuman sebagai akibatnya.
“Undang-Undang Layanan Digital Uni Eropa mensyaratkan penghormatan terhadap kebebasan media dan hak-hak dasar. Ini diperkuat di bawah #MediaFreedomAct kami,” kata Jourová dalam sebuah posting di Twitter, menambahkan bahwa Musk “harus menyadarinya.”
"Ada garis merah, Dan sanksi, segera," lanjutnya.
Pada Kamis (15/12/2022) malam, Twitter melarang akun beberapa jurnalis terkenal dari organisasi berita terkemuka tanpa penjelasan, termasuk Donie O'Sullivan dari CNN, Ryan Mac dari The New York Times, dan Drew Harwell dari The Washington Post.
Baik Musk maupun Twitter tidak menjelaskan dengan tepat mengapa jurnalis dilarang dari platform tersebut. [CNN]
- Hari Kedua di Brussels, Presiden Akan Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa dan Sejumlah Pertemuan
- Jurnalisme di Bawah Kepungan Digital, Diseminasi Dampak Teknologi Pada Kebebasan Pers
- Uni Eropa Usulkan Bentuk Pengadilan Khusus Selidiki Kejahatan Perang Rusia
- Europol: Polisi Hancurkan Superkartel Kokain Eropa, Tangkap 49 Tersangka