kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Trump sedang Pertimbangkan Hentikan Impor Minyak dari Arab Saudi

Trump sedang Pertimbangkan Hentikan Impor Minyak dari Arab Saudi

Selasa, 21 April 2020 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden AS Donald Trump. [Foto: REUTERS/Tom Brenner]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk menghentikan impor minyak Arab Saudi setelah harga minyak Amerika Serikat turun ke angka minus.

"Ya, saya akan mempertimbangkannya," kata Trump kepada wartawan di konferensi pers harian setelah ia ditanya tentang permintaan beberapa anggota parlemen Republik untuk menghentikan pengiriman minyak dengan wewenang eksekutifnya, dikutip dari Reuters, Selasa (21/4/2020).

Trump mengatakan bahwa dia telah mendengar proposal itu segera sebelum pengarahan media.

"Kami (Amerika Serikat) tentu memiliki banyak minyak, jadi saya akan mempertimbangkannya," katanya.

Minyak mentah berjangka AS jatuh negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah pada hari Senin, di tengah kelebihan pasokan yang disebabkan oleh virus Corona. Harga minyak AS pada Senin minus US$ 37,63 (minus Rp 586.582) per barel karena para pedagang yang putus asa membayar untuk menyingkirkan minyak karena ruang penyimpanan hampir habis.

Jatuhnya harga telah mengancam industri minyak AS ke jurang kebangkrutan.

Trump menggambarkan penurunan itu sebagai jangka pendek dan berasal dari "tekanan finansial," tetapi mengatakan industri minyak sakit karena kurangnya permintaan, karena negara-negara telah memberlakukan pembatasan tinggal di rumah untuk mengekang penyebaran virus.

"Masalahnya adalah tidak ada yang mengendarai mobil di mana pun di dunia, karena pabrik ditutup, bisnis tutup," kata Trump. "Kami benar-benar memiliki banyak energi untuk memulai, khususnya minyak, dan tiba-tiba mereka kehilangan 40%, 50% pasar mereka."

Trump mengatakan OPEC+ telah sepakat untuk memangkas produksi sekitar 15 juta barel per hari, dan mengatakan pelemahan harga dapat mendorong lebih banyak penurunan karena alasan ekonomi.

"Mereka harus berbuat lebih banyak dengan pasar, itu adalah hal yang sama di sini. Jika pasar seperti itu adanya, orang akan memperlambatnya atau mereka akan berhenti. Itu akan otomatis, dan itu terjadi," kata Trump.

Trump menegaskan kembali bahwa pemerintahannya berencana untuk menambah cadangan minyak mentah darurat negara itu ketika harga turun.

Departemen Energi sedang dalam proses penyewaan beberapa dari sekitar 77 juta barel ruang yang tersedia di Cadangan Minyak Strategis kepada perusahaan-perusahaan minyak AS untuk membantu mereka menangani kelangkaan penyimpanan komersial ketika wabah virus Corona menghancurkan permintaan energi domestik.

Pemerintah Trump awalnya ingin membeli minyak mentah secara langsung untuk mempertahankan harga minyak, tetapi Kongres belum menyetujui pendanaan. (Tempo)


Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda