Trump: AS akan Mengerahkan 1.000 Pasukan Tambahan ke Polandia
Font: Ukuran: - +
Polandia dan AS menyepakati perjanjian energi selain terkait penambahan pasukan AS ke Polandia. (Foto: Alex Brandon/AP Photo)
DIALEKSIS.COM | AS - Presiden AS Donald Trump berjanji kepada Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Rabu (12/6/2019) bahwa ia akan mengerahkan 1.000 tentara AS ke Polandia, sebuah langkah yang dicari oleh Warsawa untuk mencegah potensi agresi dari Rusia.
Trump mengumumkan pengerahan pasukan pada konferensi pers bersama dengan Duda di Gedung Putih Rose Garden tak lama setelah kedua pemimpin menandatangani deklarasi bersama yang menegaskan kerja sama pertahanan dan menyaksikan pesawat jet tempur F-35 buatan AS di atas kepala.
Polandia akan membeli 32 pesawat tempur canggih F-35, kata Trump, yang memuji Warsawa karena meningkatkan pengeluaran pertahanan untuk memenuhi komitmen NATO-nya.
Duda, yang sedang mempertimbangkan penamaan instalasi AS "Fort Trump", mengatakan masuknya pasukan baru diperlukan karena agresi Moskow di masa lalu terhadap Polandia dan untuk membantu memperkuat hubungan negaranya dengan Barat.
"Rusia sekali lagi menunjukkan wajah kekaisarannya yang tidak baik dan tidak ramah," katanya. "Rusia selalu melihat keluar untuk merebut wilayah kami."
Trump mengatakan sebelumnya bahwa pasukan kontingen dapat berasal dari pasukan AS di Jerman, yang ia tuduh membayar terlalu sedikit untuk pertahanan bersama NATO.
Keputusan oleh Trump mewakili upaya untuk memenuhi kepentingan Polandia, sekutu penting NATO, sementara tidak terlalu memusuhi Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan siapa Trump ingin memiliki hubungan persahabatan. Dia dan Putin akan bertemu di Jepang dalam dua minggu.
"Saya berharap bahwa Polandia akan memiliki hubungan yang hebat dengan Rusia. Saya berharap bahwa kita akan memiliki hubungan yang hebat dengan Rusia," kata Trump.
Amerika Serikat telah memiliki pasukan di Polandia sebagai bagian dari perjanjian tahun 2016 dengan aliansi militer NATO sebagai tanggapan atas pencaplokan Crimea oleh Moskow dari tetangga Polandia di bagian timur Ukraina pada tahun 2014.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengeluarkan pernyataan yang menyambut penempatan itu.
"Pengumuman hari ini adalah bagian dari upaya NATO yang terukur, defensif dan proporsional untuk memperkuat pencegahan dan pertahanan kami," katanya. (al Jazeera)