Tragedi Khan Yunis: Serangan Israel di Rumah Sakit, Korban Palestina Meninggal dan Terluka
Font: Ukuran: - +
Tank Israel berada di dekat Rumah Sakit Nasser, Khan Yunis, Jalur Gaza (kiri). Warga Palestina tewas tergeletak di jalan (kanan). Foto/X
DIALEKSIS.COM | Dunia - Beberapa pengungsi Palestina dilaporkan tewas dan terluka pada Selasa (13/2/2024) dalam serangan Israel yang menargetkan satu rumah sakit di Khan Yunis, Gaza selatan.
Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, yang menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan yang keji.
"Korban jiwa terjadi ketika warga sipil yang mengungsi meninggalkan Kompleks Medis Nasser dan menjadi sasaran serangan dari pasukan Israel," demikian pernyataan resmi dari kementerian tersebut.
Meskipun demikian, kementerian tidak memberikan rincian angka pasti mengenai jumlah korban. Mereka juga menyoroti tindakan pasukan Israel yang memerintahkan evakuasi pengungsi dari rumah sakit, sementara pasien dan staf medis tetap berada di dalam, meningkatkan risiko keamanan mereka.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak militer Israel terkait laporan tersebut. Serangan-serangan Israel terhadap Khan Younis telah berlangsung sejak 22 Januari, menambah deretan kekejaman rezim kolonial apartheid tersebut di Gaza.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, serangan-serangan Israel telah menyebabkan kematian 28.473 warga Palestina, dengan 68.106 lainnya mengalami luka-luka sejak dimulainya genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober. Selain itu, diperkirakan sekitar 8.000 orang masih terperangkap di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.
Organisasi Palestina dan lembaga internasional menyampaikan keprihatinan mereka atas fakta bahwa mayoritas korban jiwa dan korban luka adalah perempuan dan anak-anak.
Dampak agresi Israel juga dirasakan oleh hampir dua juta warga Gaza yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di seluruh Jalur Gaza. Sebagian besar pengungsi terpaksa mencari perlindungan di kota Rafah yang padat penduduknya di bagian selatan. Peristiwa pengungsian massal ini menjadi eksodus terbesar di Palestina sejak peristiwa Nakba pada tahun 1948.