Beranda / Berita / Dunia / Topan Mocha Bakal Hantam Bangladesh, Evakuasi Besar-besaran Dilakukan

Topan Mocha Bakal Hantam Bangladesh, Evakuasi Besar-besaran Dilakukan

Sabtu, 13 Mei 2023 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bendera merah sudah dipasang untuk memperingatkan orang-orang tentang bahaya topan yang akan segera terjadi. [Foto: BBC.com]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Sekitar setengah juta orang sedang dievakuasi ke daerah yang lebih aman di tenggara Bangladesh, menjelang topan yang bisa sangat berbahaya.

Topan Mocha diperkirakan akan mendarat pada hari Minggu (14/5/2023) besok, dengan kecepatan angin 170kph dan gelombang badai hingga 12 kaki.

Ada kekhawatiran topan dapat berdampak pada kamp pengungsi terbesar di dunia, Cox's Bazar, tempat hampir satu juta orang tinggal di rumah darurat. Hujan sudah turun di kamp dan bendera peringatan merah telah dikibarkan.

Topan Mocha bisa menjadi topan paling kuat di Bangladesh dalam hampir dua dekade.

Saat sistem cuaca mengarah ke pantai Bangladesh-Myanmar, bandara terdekat telah ditutup, para nelayan diminta untuk menangguhkan pekerjaan mereka, dan 1.500 tempat berlindung telah didirikan, saat proses pemindahan orang dari daerah yang rawan dimulai.

Pejabat di Cox's Bazar mengatakan 1.000 orang telah dievakuasi dari satu daerah, dengan rencana untuk memindahkan 8.000 orang lagi dari bangsal dekat pantai jika situasinya memburuk.

Prakiraan cuaca memperkirakan topan akan membawa hujan deras, yang dapat memicu tanah longsor, bahaya serius bagi mereka yang tinggal di kamp-kamp lereng bukit, di mana tanah longsor merupakan fenomena biasa.

Di Myanmar, hujan dimulai pada Jumat (12/5/2023) malam di Kota Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine. Jalanan dikosongkan saat orang-orang berlindung, dengan banyak yang mencari perlindungan di tempat perlindungan topan di dataran tinggi.

Hampir tidak ada lifejacket yang ditemukan, dan stok yang tersisa dijual dengan harga lebih tinggi. SPBU juga tutup pada hari Sabtu, sehingga menyulitkan orang untuk berkendara ke luar kota. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda