DIALEKSIS.COM | Dunia - Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan pada Senin (12/6/2023), badai di lepas pantai barat India telah menguat menjadi topan yang dapat melanda negara bagian Gujarat India dan bagian selatan Pakistan dalam pekan ini.

Topan, bernama Biparjoy, diperkirakan akan mendarat pada Kamis *15/6/2023) sore antara Mandvi di Gujarat dan Karachi di Pakistan dengan kecepatan angin berkelanjutan maksimum 125-135kmph (78-84mph), berembus hingga 150kmph (93mph).

IMD telah menyarankan komunitas nelayan untuk menghentikan operasi dan evakuasi orang-orang dari wilayah pesisir Saurashtra dan wilayah Kutch di Gujarat.

Dua pelabuhan terbesar India, Mundra dan Kandla berada di Teluk Kutch, sedangkan kilang Jamnagar, kompleks kilang minyak terbesar di dunia yang dimiliki oleh Reliance Industries, berbasis di wilayah Saurashtra.

Menteri Utama Gujarat Bhupendra Patel dalam sebuah tweet menuliskan, tujuh tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional India dan 12 tim Pasukan Tanggap Bencana Negara telah dikerahkan di distrik-distrik yang kemungkinan terkena dampak topan.

Di negara tetangga Pakistan, Otoritas Manajemen Bencana Nasional mengatakan instruksi diberikan untuk tindakan pencegahan di bagian selatan dan tenggara negara yang kemungkinan akan terkena dampak.

“Dampak [siklon] yang berkembang hanya akan dipastikan dengan perkembangan lebih lanjut dari situasi ini,” kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.

Pejabat dari pemerintah provinsi Sindh juga mengatakan mereka bersiap untuk mengevakuasi orang dari tiga kabupaten yang kemungkinan terkena dampak.

Sindh adalah provinsi terpadat kedua di negara Pakistan.

Topan terkuat yang melanda Pakistan adalah Keti Bandar 1999, badai kategori 3 pada skala Saffir�“Simpson. Itu mengakibatkan kematian 6.200 orang di distrik Thatta yang miskin di Sindh.

Di negara bagian Gujarat, India, topan tahun 1998 menewaskan sedikitnya 4.000 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai ratusan juta dolar. [Aljazeera]