kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Tiga Mantan Presiden AS Bersedia Divaksin Covid-19 untuk Dorong Kepercayaan Publik

Tiga Mantan Presiden AS Bersedia Divaksin Covid-19 untuk Dorong Kepercayaan Publik

Jum`at, 04 Desember 2020 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Barack Obama, Geoge W. Bush, Bill Clinton, dalam konser di College Station, Texas, 21 Oktober 2017. [Foto: AFP]


DIALEKSIS.COM | AS - Tiga mantan presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan begitu vaksin tersedia, mereka bersedia divaksinasi virus corona secara terbuka. Hal itu untuk mendorong seluruh warga Amerika agar bersedia divaksinasi untuk melindungi diri mereka dari penyakit yang telah membunuh lebih dari 275.000 orang di Amerika.

Mantan presiden Barack Obama, dalam episode “The Joe Madison Show” di SiriusXM yang diudarakan pada Kamis (3/12/2020) mengatakan “saya berjanji ketika vaksin untuk orang-orang yang berisiko rendah, saya akan melakukannya.”

Juru bicara mantan presiden Bill Clinton, Angel Urena, mengatakan Clinton “tentu” bersedia divaksin segera setelah “tersedia baginya, didasarkan pada prioritas yang ditentukan oleh pejabat-pejabat kesehatan publik.” “Dan ia akan melakukannya di depan umum jika hal ini membantu mendorong seluruh warga Amerika untuk divaksinasi,” tambah Urena dalam pernyataan, Kamis (3/12/2020).

Mantan presiden lainnya yang bersedia di vaksin, yakni George W. Bush. Hal ini disampaikan mantan kepala staf presiden George W. Bush, Freddy Ford.

Ia mengatakan kepada CNN bahwa mantan presiden itu baru-baru memintanya untuk bertemu dengan pakar penyakit menular terkemuka, Dr. Anthony Fauci, dan koordinator tanggapan virus corona Gedung Putih, Dr. Deborah Birx, untuk memberitahu mereka bahwa “ketika saatnya tepat, ia ingin melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mendorong sesama warga supaya divaksinasi.”

Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan AS (Food and Drugs Administration/FDA) baru akan mempertimbangkan persetujuan bagi dua vaksin buatan Pfizer dan Moderna untuk tujuan darurat pada akhir Desember ini. Namun, saat ini diperkirakan tidak lebih dari 20 juta dosis dari tiap vaksin yang tersedia hingga akhir tahun ini. Setiap produk vaksin itu membutuhkan dua dosis, yang berarti pada tahap awal suntikan ini akan dijatah. (VoA Ind)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda