DIALEKSIS.COM | Dunia - Pasokan air minum di New Delhi menurun seperempat pada Kamis dan Jumat (13-14/7/2023) karena tiga perusahaan pengolahan telah kebanjiran, kata pemerintah kota, saat sungai Yamuna meluap setelah hujan terus-menerus.

Sungai yang mengalir melalui kota berpenduduk 20 juta jiwa ini berada pada level tertinggi dalam 45 tahun setelah hujan deras yang tidak biasa di negara bagian tetangga seperti Haryana di utara.

"Akan ada masalah air di beberapa wilayah Delhi," kata Menteri Utama kota itu, Arvind Kejriwal, di Twitter.

“Segera setelah air Yamuna surut, kami akan mencoba memulainya sesegera mungkin,” katanya tentang tiga instalasi pengolahan air.

Kejriwal mengatakan, ketinggian air di sungai bisa mencapai puncaknya pada Kamis malam dan sementara itu, orang-orang dievakuasi dari daerah banjir.

“Menyelamatkan nyawa orang adalah yang paling penting. Saya mengimbau semua orang Delhi untuk bekerja sama satu sama lain dengan segala cara yang memungkinkan dalam keadaan darurat ini,” katanya kepada wartawan.

Penghalang banjir telah dipasang di daerah perumahan mewah, di mana beberapa pejabat tinggi, termasuk Kejriwal, tinggal untuk memblokir air sungai yang naik. [Aljazeera]