[FOTO: AFP/CARL DE SOUZA]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Brasil melaporkan pada Kamis (3/9) bahwa infeksi virus covid-19 di negara itu telah melampaui empat juta kasus, meski mulai ada perlambatan kasus infeksi harian di negara yang terkena dampak terparah kedua setelah Amerika Serikat. Sejak kasus pertama terungkap pada 26 Februari, raksasa Amerika Selatan telah mencatat lebih dari 4,04 juta infeksi dan lebih dari 124.600 kematian. Hampir 44.000 kasus baru covid-19 selama 24 jam sebelumnya dan 834 kematian.

Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah infeksi sedikit berkurang dalam beberapa hari terakhir, setelah rata-rata kematian harian lebih dari 1.000. Sejak akhir Agustus, Brasil memiliki rata-rata sekitar 870 kematian akibat covid-19 dengan 40.000 infeksi baru covid-19 setiap hari. 

"Ini adalah awal dari apa yang kami harap merupakan tren yang membaik," kata Mauricio Sanchez, seorang ahli epidemiologi di Universitas Brasilia.

Namun, dia memperingatkan untuk tetap waspada dan mengatakan perlambatan dalam kasus harus dipertahankan selama dua atau tiga minggu untuk dapat menarik kesimpulan yang tegas. Brasil telah mencatat angka kematian 589 per juta penduduk, tetapi ada perbedaan besar antara angka di utara (746) dan selatan (309.) Paulo Lotufo, profesor epidemiologi di Universitas Sao Paulo mengatakan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Brasil bisa berada di ambang peningkatan.

"Dalam dua bulan terakhir, kami telah melihat kurva yang mencampurkan wilayah yang meningkat, dengan wilayah lain yang menurun," ujar Lotufo. Ini berkaitan dengan lonjakan kasus covid-19 di selatan dan tengah-barat. Sementara kasus covid-19 turun di kota Sao Paulo dan Rio de Janeiro, serta di utara.

Para ahli memperingatkan situasi dapat tiba-tiba memburuk lagi jika pemerintah daerah menyerah pada tekanan kelompok bisnis untuk membuka kembali ekonomi dengan cepat dan jika tindakan jarak sosial diabaikan. Minggu lalu, pantai Rio de Janeiro dipadati orang tanpa menggunakan masker [mediaindonesia].