Syed Saddiq Abdul Rahman Menteri Termuda Malaysia
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com - Malaysia membuat terobosan. Syed Saddiq Abdul Rahman kemarin dinobatkan menjadi menteri termuda di Malaysia setelah dia dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Pemuda berusia 25 tahun itu adalah satu dari 13 menteri dan 23 deputi menteri yang dilantik oleh Raja Malaysia Sultan Muhammad V di istana kerajaan.
Pendahulu Syed Saddiq, Khairy Jamaluddin merupakan menteri termuda Malaysia pada 2013 lalu saat dia dilantik masuk Kabinet pada usia 37 tahun. Khairy dalam Twitter menyambut menteri baru itu. Dia berharap Syed Saddiq dapat membawa kesuksesan bagi kementerian itu. 40 tahun lalu, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak juga berusia 25 tahun saat dilantik sebagai Deputi Menteri Energi, Telekomunikasi dan Pos.
Syed Saddiq akan berusia 26 tahun pada Desember nanti. Atas pelantikan kemarin, dia menganggap merupakan pengakuan besar oleh Pakatan Harapan (PH) pada berbagai pandangan dan suara pemuda Malaysia.
"Kami harap melalui pemilihan ini, akan membuka peluang lebih banyak bagi pemuda untuk bangkit untuk diri mereka sendiri di masa depan. Pemuda tidak hanya pemimpin bagi masa depan, tapi juga hari ini," ungkap dia setelah upacara pelantikan, dikutip kantor berita Bernama.
Dia menjelaskan, hal utama yang ingin dia lakukan sebagai menteri ialah membuat perubahan perilaku dan budaya pada pemuda. Dalam pernyataannya, Syed Saddiq berjanji menjamin bahwa pemuda terus menjadi fokus utama agenda pembangunan negeri. "Pemerintahan hari ini adalah pemerintahan inklusif dan selalu memprioritaskan ide dan kontribusi tanpa memandang umur dan latar belakang," tutur dia.
Sebagai alumnus fakultas hukum International Islamic University, bungsu dari empat bersaudara itu terkenal dalam komunitas debat setelah memenangkan penghargaan Asia’s Best Speaker di Asian British Parliamentary (ABP) Debating Championship sebanyak tiga kali.
Ketua Pemuda Parti Pribumi Bersatu Malaysia yang didirikan PM Mahathir Mohamad itu menolak tawaran kedua dari Universitas Oxford untuk mengambil gelar master dalam kebijakan publik. Dia menyatakan ingin melakukan reformasi dan melayani rakyat Malaysia.
Syed Saddiq terkenal pada 2016 saat dia dan 24 pemuda lainnya dalam kelompok Change Led by the Young Generation (Challenger) menulis pernyataan yang menolak kepemimpinan Najib Razak terkait skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Pada pemilu ke-14, Syed Saddiq memenangkan kursi parlemen Muar setelah mengalahkan incumbent Razali Ibrahim dengan menguasai mayoritas 6.953 suara.
Dengan pelantikan 13 menteri baru kemarin, total jumlah menteri dalam Kabinet Malaysia saat ini sebanyak 26 menteri. Mereka yang dilantik kemarin termasuk Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah, mantan deputi menteri pendidikan yang keluar dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada 2015 untuk bergabung Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Mereka yang hadir dalam pelantikan kemarin yakni PM Mahathir Mohammad dan istrinya Siti Hasmah Mohamad Ali. Mahathir menjelaskan, tiga menteri lagi akan ditunjuk setelah mereka dilantik sebagai senator. Pernyataan itu mengindikasikan tiga menteri itu bukan politisi tapi dari kalangan profesional.
Pelantikan 13 menteri pertama dilakukan pada 21 Mei, dengan Presiden Parti Keadilan Rakyat Wan Azizah Wan Ismail sebagai perempuan pertama yang dipilih menduduki posisi deputi PM. Dia juga menjabat menteri perempuan dan pembangunan keluarga.
Pelantikan Syed Saddiq kemarin juga menggambarkan pemerintahan Mahathir yang mencakup kaum tua dan muda. Mahathir sendiri saat dilantik sebagai PM tercatat sebagai pemimpin tertua di dunia karena usianya sudah 92 tahun. Dengan usia itu, Mahathir 21 tahun lebih tua dibandingkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dua kali umur PM Kanada Justin Trudeau.
Berpengalaman dalam politik jelas menjadi penyebab banyak warga di Asia memilih para pemimpin tanpa melihat umur mereka. Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang berusia 73 tahun pun menjadi presiden paling kontroversial di negara itu. Duterte menarik banyak kritik karena berbagai pernyataannya dan kebijakan perang melawan narkobanya. (Sindonews)