kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Survei Terbaru: Populasi Harimau India Meningkat Jadi 3.167 Ekor Tahun 2022

Survei Terbaru: Populasi Harimau India Meningkat Jadi 3.167 Ekor Tahun 2022

Minggu, 09 April 2023 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Harimau India. [Foto: tigerworlds.com]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Populasi harimau India telah meningkat menjadi 3.167 pada tahun 2022, menurut sensus terbaru yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi saat negara tersebut merayakan 50 tahun proyek konservasi harimau.

Dari 2006 hingga 2018, jumlah harimau hampir dua kali lipat menjadi 2.967 dan sekarang jauh di atas 3.000, menurut data sensus yang dirilis pada Minggu (9/4/2023) di negara yang menjadi rumah bagi 70 persen harimau dunia.

“Ini sukses tidak hanya untuk India tetapi juga seluruh dunia,” kata Modi pada pertemuan di Mysuru di negara bagian selatan Karnataka, di mana dia merilis laporan tersebut.

“India adalah negara di mana melindungi alam adalah bagian dari budaya kita," tuturnya menambahkan.

Proyek Harimau dimulai pada tahun 1973 setelah sensus kucing besar menemukan bahwa harimau India dengan cepat punah karena hilangnya habitat, perburuan olahraga yang tidak diatur, peningkatan perburuan dan pembunuhan pembalasan oleh penduduk setempat. Cagar harimau telah meningkat menjadi 53 dari semula sembilan ketika upaya konservasi harimau diluncurkan.

Modi mengatakan meskipun India hanya memiliki 2,4 persen dari luas daratan dunia, India menyumbang sekitar 8 persen keanekaragaman [spesies] global yang diketahui dunia.

Ia uga meluncurkan Aliansi Kucing Besar Internasional, yang menurutnya akan fokus pada perlindungan dan konservasi tujuh spesies kucing besar, yaitu harimau, singa, macan tutul, macan tutul salju, puma, jaguar, dan cheetah.

Rajesh Gopal dari Forum Harimau Global mengatakan upaya Proyek Harimau “benar-benar sukses” dan “tak tertandingi dalam sejarah konservasi”.

“Selama 50 tahun terakhir, begitu banyak yang telah dilakukan dan belajar tentang hewan/predator, co-predator, dan orang-orang yang tinggal di sekitar,” katanya kepada Al Jazeera dari Mysuru.

Namun kelompok masyarakat adat dan beberapa pelestari lingkungan mengatakan proyek tersebut telah menyebabkan tergusurnya masyarakat yang telah tinggal di hutan sejak ribuan tahun. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda