PM Swedia, Stefan Lofven, berbicara dalam sebuah konferensi pers di markas besar OECD, di Paris, Jumat, 9 November 2018 (Foto: AP Photo/Thibault Camus)

DIALEKSIS.COM | Swedia - Parlemen Swedia telah memilih Perdana Menteri Stefan Lofven untuk masa jabatan empat tahun kedua yang mengakhiri lebih dari empat bulan kebuntuan politik.

Voting datang setelah banyak upaya gagal dalam menciptakan pemerintahan sejak pemilihan umum yang tidak meyakinkan pada bulan September.

Pemimpin Sosial Demokrat diatur untuk membentuk pemerintahan minoritas dengan Partai Hijau. Dia diharapkan untuk secara resmi mempresentasikan pemerintahan barunya dan program lengkapnya pada hari Senin.

Lofven, 61, mengumpulkan partai-partai dari kanan-kiri dan kiri-tengah pekan lalu untuk mencegah Demokrat Swedia yang anti-imigrasi, yang berada di urutan ketiga dengan 17,6 persen suara.

Pemerintahannya akan menjadi salah satu yang terlemah di Swedia dalam 70 tahun dengan hanya 32,7 persen pemilih yang memberikan suara untuk kedua partai.

Mantan Partai Kiri komunis telah mendukung pemerintahan minoritas Lofven sebelumnya sejak 2014, memberikan dukungan utama untuk meloloskan undang-undang di parlemen.

Tapi kali ini, Kiri, yang sekarang memegang 28 kursi, dikecualikan saat Lofven.

Untuk memblokir Demokrat, Swedia sayap kanan, dalam menggunakan pengaruhnya di parlemen, Kiri mengumumkan masih memungkinkan untuk Lofven dipilih.

Di bawah sistem politik Swedia, pemerintah dapat beroperasi selama mayoritas anggota parlemen tidak memilihnya. (AL Jazeera)