Beranda / Berita / Dunia / Soal Venezuela, Campur Tangan AS di Kecam Dunia

Soal Venezuela, Campur Tangan AS di Kecam Dunia

Kamis, 24 Januari 2019 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rakyat Venezuela melancarkan protes menentang Presiden Nicolas Maduro, aksi rakyat ini dituduh pemerintah di gerakkan oleh Amerika yang mendukung pengulingan Maduro. Al Jazeera


DIALEKSIS.COM - Turki, Rusia, dan Cina datang untuk membela pemimpin Venezuela yang diperangi.

"Sebagai negara yang percaya pada demokrasi ... di mana pun di dunia ini ada upaya kudeta, kami menentang mereka semua tanpa perbedaan. Setiap orang harus menghormati hasil dari kotak suara," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

China juga mengecam intervensi asing ke dalam politik domestik Venezuela.

"China selalu mempertahankan prinsip non-campur tangan dalam urusan internal negara-negara lain, menentang intervensi eksternal dalam urusan dalam negeri Venezuela," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.

Rusia memperingatkan AS untuk tidak melakukan intervensi militer di Venezuela, dengan mengatakan dukungannya terhadap Guaido adalah "jalan menuju pelanggaran hukum dan pertumpahan darah".

Pada hari Kamis perhatian akan beralih ke Washington di mana para diplomat di Organisasi Negara-negara Amerika akan mengadakan pertemuan darurat tentang situasi Venezuela. 

Debat itu dijanjikan akan dituntut, dan utusan diplomatik Majelis Nasional yang baru terpilih akan melobi untuk mengambil kursi Venezuela dari duta besar Maduro.

Sementara itu, banyak rakyat Venezuela akan mencari Guaido untuk muncul kembali dan memberikan panduan tentang langkah-langkah oposisi berikutnya.

Komando tertinggi angkatan bersenjata juga diharapkan untuk mengeluarkan pernyataan, meskipun tidak ada yang mengharapkan loyalitas para jenderal kepada Maduro telah bergeser.

"Meskipun benar bahwa Guaido telah diakui secara internasional, kekuatan nyata negara masih di tangan Nicolas Maduro," kata Ronal Rodriguez, seorang profesor ilmu politik yang berfokus pada Venezuela di Universitas Rosario di Bogota.

Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat mengatur kudeta ketika berusaha untuk menjalankan Venezuela dari Washington, DC. 

"Jangan mempercayai para gringos," dia bergemuruh ke kerumunan pendukung berbaju merah yang berkumpul di istana presiden. "Mereka tidak memiliki teman atau loyalitas. Mereka hanya memiliki minat ... dan ambisi untuk mengambil minyak, gas, dan emas Venezuela."

Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino mengatakan angkatan bersenjata tidak mengakui presiden yang memproklamirkan diri "dipaksakan oleh kepentingan gelap ... di luar hukum". Al Jazeera

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda