Serangan Senjata di Darwin, 4 Orang Tewas
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Australia - Seorang pria bersenjata ditangkap setelah membunuh empat orang dan melukai beberapa lainnya, Selasa (4/6/2019) di Kota Darwin, Australia utara.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan seorang tersangka ditahan.
"Ini adalah tindakan kekerasan yang mengerikan dan telah merenggut nyawa empat orang," kata Morrison kepada wartawan di London, di mana dia dalam kunjungan untuk mengambil bagian dalam peringatan D-Day.
"Ini bukan tindakan teroris. Tidak ada yang menyarankan bahwa itu adalah masalahnya."
Empat pria telah terbunuh dan seorang wanita terluka, kata polisi.
Pria berusia 45 tahun itu ditahan setelah penembakan itu dilepaskan dari penjara bersyarat pada Januari dan mengenakan gelang pengawas, kata Komisaris Polisi Northern Territory (NT) Reece Kershaw.
"Dia adalah individu yang terkenal di kepolisian dan memiliki sejumlah interaksi yang merugikan dengan polisi," kata Kershaw.
"Hari ini, 4 Juni 2019, telah menjadi hari yang menghancurkan di Wilayah Utara," kepala menteri NT Michael Gunner mengatakan kepada wartawan.
"Lima tempat kejadian kejahatan, empat orang meninggal, satu orang terluka. Ini bukan Darwin yang kita kenal," tambahnya.
Seorang pria menembakkan senapan aksi pompa ke Palms Hotel di pinggiran Woolner, Darwin, pada sore hari, Australian Broadcasting Corporation melaporkan.
"Dia menembak semua kamar dan dia pergi ke setiap kamar mencari seseorang dan dia menembak semuanya, lalu kami melihatnya bergegas, melompat ke mobil pick-up Toyota dan bergegas pergi," kata saksi mata John Rose seperti dikutip.
Saksi lain mengatakan dia membantu seorang wanita yang berdarah "berlubang di kulitnya" setelah seorang pacar menggendong korban dari hotel yang sama.
Polisi mengatakan penyerang melakukan penembakan di lima lokasi berbeda menggunakan kendaraan antara situs yang termasuk pub, taman, dan toko.
Orang yang diduga sebagai penembak tetap buron di kota tropis yang terdiri dari 100.000 orang selama satu jam sebelum dia ditangkap.
Seorang reporter ABC mengatakan dia melihat polisi menangani dan taser tersangka di persimpangan yang sibuk.
Kershaw mengatakan tersangka dipersenjatai dengan senapan, tetapi tidak bisa memastikan jenis apa.
Senapan aksi pompa telah hampir dilarang dari kepemilikan pribadi di Australia bersama dengan senjata api cepat lainnya di bawah undang-undang senjata keras negara itu yang dirancang untuk mencegah penembakan massal.
Dua orang dibawa ke Rumah Sakit Royal Darwin dengan luka tembak dan keduanya dalam kondisi stabil, kata pernyataan Departemen Kesehatan. (Al Jazeera)