Serangan Rudal Iran Picu Kerusakan Parah di Basis Militer AS
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Iran - Serangan rudal yang dilancarkan Iran pada Rabu (8/1) pekan lalu di basis tentara Amerika Serikat di Ain al-Asad, Irak memicu kerusakan hingga membentuk sebuah 'kawah'. Tak hanya itu, serangan tersebut juga membuat truk dan barak tentara yang berada di kawasan seluas stadion sepak bola itu rusak parah.
Kerusakan tersebut terjadi setelah Iran melancarkan serangan rudal sekitar pukul 1.35 dini hari. Letnan Kolonel Antoinette Chase mengatakan Iran melancarkan serangan 15 rudal ke basis militer al-Asad selama hampir dua jam.
"Ada lebih dari 10 serangan rudal yang ditembakkan Iran dan menghantam beberapa area di sepanjang lapangan terbang," ungkap juru bicara basis militer AS di Irak, Kolonel Myles Caggins seperti dilansir CNN Indonesia.
Foto satelit yang dirilis Planet Labs Inc. menampilkan kerusakan terparah di dekat landasan pacu dan sejumlah bangunan.
Setidaknya sekitar 15-30 menit kemudian terjadi serangan susulan setelah serangan pertama sekitar pukul 1.34 dini hari. Satu rudal yang ditembakkan dilaporkan merusak enam drone yang tengah diparkir.
Chase mengaku pihaknya mendapat peringat potensi serangan rudal sekitar dua jam sebelum kejadian. Intelijen Amerika Serikat dan seorang diplomat Arab disebut memberikan peringatan awal akan serangan balasan atas tewasnya jenderal Iran, Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).
AS melaporkan tidak ada tentara yang menjadi korban tewas dan luka-luka serangan rudal Iran. Kendati demikian, ada beberapa tentara yang mendapat perawatan karena menderita gegar otak.
"Skenario terburuk - kami diberitahu bahwa kemungkinan ada serangan rudal. Jadi kami perintahkan seluruh pasukan AS untuk bersembunyi di dalam bungker," ungkap Chase.
Basis militer Al-Asad berada di Provinsi Anbar barat sekitar 180 kilometer barat Baghdad. Sekitar 1.500 militer AS dan koalisi mendiami lokasi ini bersama militer Irak.
Sebelum melancarkan serangan, Perdana Menteri Irak Adil Abdul Mahdi mengaku mendapat pemberitahuan dari pemerintah Iran di wilayahnya.
Seorang diplomat Arab yang berbicara kepada CNN mengatakan Irak kemudian menyampaikan informasi tentang serangan itu kepada AS. Di sisi lain, militer AS mengaku telah lebih dulu menerima informasi tentang serangan rudal balistik itu dari intelijen.