kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Rumah Sakit India Kewalahan

Rumah Sakit India Kewalahan

Selasa, 26 Mei 2020 17:29 WIB

Font: Ukuran: - +

Sementara jutaan orang miskin India bergantung pada sistem kesehatan masyarakat, fasilitas swasta menyumbang 55 persen dari penerimaan rumah sakit, menurut data pemerintah [File: Anupam Nath / AP Photo] 


DIALEKSIS.COM - Jumlah Pasien virus corona terus bertambah di India setelah dibukanya pembatasan di negara itu. 

Lonjakan terjadi pada Minggu saat perayaan Idulfitri , saat itu pemerintah melaporkan 6.767 orang India terpapar virus corona selama 24 jam. 

infeksi virus corona paling banyak terjadi di kota Mumbai, secara keseluruhan ada 145.380 warga India terpapar virus corona.

jumlah yang terus meningkat ini membuat rumah sakit kewalahan karena kurangnya fasilitas alat kesehatan.

sejumlah rumah sakit malah tidak cukup ruang perawatan dan tempat tidur pasien, selain jumlah dokter dan perawat yang terbatas.

"Tren yang meningkat belum turun," kata Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di University of Michigan, merujuk pada kasus-kasus India. "Kami belum melihat kurva yang rata."

Tim Mukherjee memperkirakan bahwa antara 630.000 dan 2,1 juta orang di India - dari populasi 1,3 miliar - akan terinfeksi pada awal Juli.

Kementerian kesehatan India menyebut tidak semua pasien perlu dirawat di rumah sakit, dan sedang melakukan upaya cepat untuk meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit dan mendapatkan peralatan kesehatan.

Data pemerintah federal dari tahun lalu menunjukkan ada sekitar 714.000 tempat tidur rumah sakit di India, naik dari sekitar 540.000 pada tahun 2009. Namun, mengingat meningkatnya populasi India, jumlah tempat tidur per 1.000 orang hanya tumbuh sedikit pada waktu itu.

India memiliki 0,5 tempat tidur per 1.000 orang, menurut data terbaru dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), naik dari 0,4 tempat tidur pada 2009, tetapi di antara negara-negara terendah yang disurvei oleh OECD. Aljazeera


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda