DIALEKSIS.COM | Dunia - Sebuah rumah sakit anak Michigan melaporkan, tempat tidur di RS itu benar-benar penuh karena lonjakan kasus terkait dengan virus pernapasan syncytial (RSV).

Rumah Sakit Anak CS Mott di Ann Arbor, berjarak sekitar 44 mil sebelah barat Detroit, mencatat 259 anak sakit dengan RSV musim ini, meningkat 46% dibandingkan tahun lalu.

Pejabat rumah sakit mengatakan mereka khawatir lonjakan tersebut ditambah dengan musim flu sebelumnya dan potensi gelombang Covid-19 baru dapat memberi lebih banyak tekanan pada sistem perawatan kesehatan.

"Kami telah 100% penuh, RSV tampaknya telah muncul awal tahun ini dan dalam jumlah yang lebih tinggi tahun ini," ucap Luanne Thomas Ewald, chief operating officer di Rumah Sakit Anak Mott, mengatakan kepada ABC News. 

Dia melanjutkan, beberapa laporan telah memberi tahu kami bahwa pihaknya juga akan melihat peningkatan Covid-19 pada anak-anak selama musim flu ini. 

"Jadi kami belum benar-benar melihat dampak penuh dari flu dan Covid-19 dan kami sudah dalam kapasitas yang penuh," jelasnya.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, kasus RSV mingguan secara nasional telah meningkat dari 5.872 pada pekan yang berakhir 1 Oktober menjadi 8.597 pada pekan yang berakhir 5 November.

Karena itu, para pejabat mengatakan waktu tunggu di unit gawat darurat di Rumah Sakit Anak Mott lebih lama dari biasanya.

Untuk meringankan beban staf ruang gawat darurat, Ewald mengatakan dia dan pejabat rumah sakit lainnya meminta orang tua untuk memanggil dokter perawatan primer anak-anak mereka terlebih dahulu untuk menentukan apakah mereka memerlukan perawatan tersebut.

"Sebagian besar dokter anak dapat mendiagnosis RSV dan dapat mengobati RSV, dan sebagian besar anak pulih dengan sangat baik dengan istirahat dan hidrasi," kata Ewald. 

"Kami benar-benar mencoba memberi tahu masyarakat di seluruh negara bagian Michigan, silakan bermitra dengan dokter anak Anda. Mari gunakan perawatan mendesak kami juga dan hanya datang ke ruang gawat darurat jika benar-benar diperlukan," imbaunya. [ABCNews]