Rouhani: Banjir Iran Menyingkap Sifat Jahat AS
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Iran - Reaksi Amerika Serikat terhadap banjir yang menewaskan puluhan orang di Iran telah mengungkapkan sifat "jahat" Washington, kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Setidaknya 76 orang telah tewas setelah curah hujan deras yang telah menyebabkan kerusakan sekitar $ 2,5 miliar sejak 19 Maret.
Bulan Sabit Merah Iran telah berulang kali mengeluh bahwa sanksi perbankan AS diberlakukan kembali tahun lalu membuatnya tidak mungkin menerima sumbangan dari luar negeri.
Washington "selalu mengklaim bahwa itu adalah hubungan yang sangat baik dengan rakyat Iran [dan] itu adalah pemerintah Iran yang memiliki masalah dengan," kata Rouhani pada hari Rabu sebelum menambahkan bahwa dengan memblokir bantuan ke Bulan Sabit Merah, AS berbohong untuk klaim itu.
"Kepala rezim Amerika telah mengungkapkan sifat jahat dan tidak manusiawi mereka yang sebenarnya," katanya pada pertemuan kabinet yang disiarkan langsung di TV pemerintah.
TV pemerintah mengutip Rouhani yang mengatakan bahwa "jika para pejabat AS bijaksana, mereka seharusnya mengumumkan mereka akan menunda sanksi selama satu tahun karena banjir".
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional memperkirakan dua juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah "bencana terbesar yang melanda Iran dalam lebih dari 15 tahun".
Banjir adalah "ujian bersejarah" bagi kepemimpinan Amerika, kata Rouhani.
Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari perjanjian multilateral tentang program nuklir Iran, kemudian menerapkan kembali sanksi yang berfokus pada ekspor minyak dan transaksi keuangan.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh AS melakukan "terorisme ekonomi", dengan mengatakan sanksi sepihaknya menghalangi upaya bantuan ke kota-kota yang dilanda banjir.
Iran telah menerima bantuan material dari negara-negara tetangga seperti Pakistan dan Kuwait serta dari Jerman, Prancis dan Jepang.
Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Ali Asghar Peyvandi, mengkritik AS karena memblokir Masyarakat untuk Telekomunikasi Keuangan Antar Bank Dunia (SWIFT).
"Kami menggunakan sejumlah rekening bank yang terhubung dengan SWIFT, yang kami gunakan untuk menerima bantuan internasional. Tetapi pada saat ini rekening-rekening ini dikenakan sanksi," Kantor Berita Mahasiswa Iran mengutipnya seperti yang dikatakan bulan lalu.
"Tidak mungkin untuk mentransfer uang dari negara lain serta Federasi Internasional [Palang Merah dan] Masyarakat Bulan Sabit Merah," katanya. (Al Jazeera)