Sabtu, 10 Mei 2025
Beranda / Berita / Dunia / Robert Prevost Jadi Paus Pertama AS, Ambil Nama Leo XIV

Robert Prevost Jadi Paus Pertama AS, Ambil Nama Leo XIV

Jum`at, 09 Mei 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kardinal Robert Francis Prevost dari AS dengan nama kepausan Paus Leo XIV terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus. (Foto: REUTERS/Claudia Greco)


Baca artikel CNN Indonesia "Siapa Robert Prevost, Paus Baru Penerus Paus Fransiskus?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250509004056-134-1227495/profil-robert-francis-prevost-paus-pertama-dari-amerika-serikat.


Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/


DIALEKSIS.COM | Vatikan - Sejarah baru terukir dalam Gereja Katolik sedunia. Robert Francis Prevost (69), seorang kardinal asal Amerika Serikat (AS), resmi terpilih sebagai Paus ke - 267 setelah konklaf berlangsung di Kapel Sistina, Kamis (8/5/2025). Prevost, yang mengambil nama Paus Leo XIV, menjadi pemimpin tertinggi gereja pertama yang berasal dari AS, mengakhiri tradisi panjang kepausan yang didominasi oleh figur Eropa.

Momen bersejarah ini disambut gegap gempita oleh ribuan umat Katolik yang memadati Plaza Santo Petrus. Sorakan dan tepuk tangan pecah ketika Paus Leo XIV pertama kali muncul di balkon Basilika Santo Petrus, mengenakan jubah putih sembari melambai kepada massa. Dikutip dari The National, sambutan hangat ini mencerminkan harapan baru bagi gereja yang kini dipimpin oleh sosok dari luar benua Eropa.

Proses pemilihan dimulai Rabu (7/5/2025) dalam suasana sakral. Sebanyak 133 kardinal dari 70 negara berkumpul di Kapel Sistina, mengawali konklaf dengan melantunkan Litani Para Kudus dan berdoa memohon bimbingan Roh Kudus. Selama proses berlangsung, para kardinal diisolasi dari dunia luar: ponsel disita, sinyal komunikasi diblokir, dan keamanan dijaga ketat oleh Pasukan Garda Swiss.

Asap putih yang mengepul dari cerobong kapel pada Kamis siang menjadi penanda keputusan final. Setelah melalui diskusi dan doa, para kardinal mencapai konsensus dengan mayoritas dua pertiga suara. Lebih dari 80 peserta konklaf di antaranya ditunjuk langsung oleh mendiang Paus Fransiskus, yang wafat pada usia 88 tahun bulan lalu setelah memimpin gereja selama 12 tahun.

Pemilihan nama Leo XIV dinilai sebagai sinyal arah kepemimpinan Paus baru. Sejarawan gereja menyebut nama "Leo" kerap dikaitkan dengan era reformasi dan penguatan doktrin, merujuk pada Paus Leo XIII yang dikenal dengan ajaran sosialnya di abad ke - 19.

“Ini adalah momen transformatif. Kehadiran Paus dari Amerika membawa perspektif baru, terutama dalam isu global seperti migrasi, perubahan iklim, dan dialog antaragama,” ujar seorang analis Vatikan kepada The National.

Paus Leo XIV dijadwalkan memimpin Misa perdana pada Minggu mendatang, mengawali tugasnya sebagai pemimpin 1,3 miliar umat Katolik dunia. Pemilihannya tidak hanya mencatatkan sejarah, tetapi juga membuka babak baru dalam dinamika gereja abad ke - 21.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
diskes
hardiknas