Ribuan Tentara Korut ke Rusia, Korsel Waspada
Font: Ukuran: - +
Tentara Korea Utara. Foto: Net
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Korea Utara kembali menjadi sorotan setelah muncul laporan bahwa mereka mengirim ribuan tentara ke Rusia untuk berperang di Ukraina.
Amerika Serikat menuding Korea Utara mengirim sekitar 10.000 personel militer ke Rusia, dengan sebagian di antaranya sudah mendekati perbatasan Rusia-Ukraina. Tindakan ini memicu kemarahan sekaligus kekhawatiran dari Korea Selatan.
Pengiriman tentara Korea Utara ke Rusia turut memperburuk situasi di Semenanjung Korea yang sedang memanas. Lalu, apa dampaknya jika langkah ini terus berlanjut dan tidak ada penarikan pasukan?
Menurut pakar hubungan internasional dari Universitas Nasional Seoul, Sheen Seong Ho, pengerahan tentara Korea Utara tersebut merupakan ancaman serius bagi stabilitas global.
“Dari sudut pandang Korea Selatan, ini bukanlah pertanda baik. Hubungan Korea Utara dan Rusia bisa menciptakan dinamika baru di Semenanjung Korea,” kata Sheen dalam workshop yang digelar oleh Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (8/11).
Sheen menjelaskan, hubungan Korea Selatan dengan Rusia sudah tegang sejak invasi Rusia ke Ukraina, sementara hubungan dengan Korea Utara juga semakin memburuk. Situasi ini justru mempererat kemitraan antara Rusia dan Korea Utara.
Pada bulan September lalu, Rusia dan Korea Utara menyepakati pakta pertahanan bertajuk “kemitraan strategis komprehensif.” Pakta ini mencakup klausul pertahanan bersama jika salah satu negara diserang, memperkuat ikatan militer antara kedua negara yang dinilai mengkhawatirkan oleh banyak pihak, terutama Korea Selatan.
Korea Selatan dan Jepang bahkan terus memantau pergerakan Korea Utara, karena perjanjian ini berdampak langsung pada stabilitas kawasan. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menegaskan bahwa tindakan Korea Utara tersebut mengancam keamanan global, dan bahkan mempertimbangkan kemungkinan untuk mengirim senjata ke Ukraina.
Menanggapi pernyataan Yoon, Sheen memperingatkan bahwa pengiriman senjata oleh Korea Selatan ke Ukraina bisa memperburuk situasi di Semenanjung Korea sekaligus mengancam hubungan dengan Rusia. "Ini dapat menciptakan ketegangan baru antara Rusia dan Korea Selatan," ujar Sheen.
Namun, Sheen menambahkan bahwa langkah Presiden Yoon terkait pengiriman senjata ke Ukraina juga mendapat penolakan dari warga Korea Selatan dan pihak oposisi. Hingga kini, belum ada tindakan konkret yang diambil pemerintah Korea Selatan setelah pernyataan Yoon.
“Kita perlu menunggu dan melihat perkembangan selanjutnya,” tutup Sheen.