kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Relawan IFRC Disiksa Junta Militer Saat Serahkan Bantuan

Relawan IFRC Disiksa Junta Militer Saat Serahkan Bantuan

Kamis, 01 April 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) sebut pekerja bantuan telah ditangkap, diintimidasi dan terluka ketika mereka mencoba untuk merawat demonstran. Foto/REUTERS


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pekerja Palang Merah Myanmar telah ditangkap, diintimidasi, dan terluka di garis depan ketika mereka mencoba untuk merawat demonstran yang terluka. Hal itu disampaikan.

IFRC mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan yang berkembang sejak tentara merebut kekuasaan. Lebih dari 500 warga sipil dilaporkan tewas ketika junta berusaha menekan aksi demonstrasi. Tim Palang Merah Myanmar, jelas IFRC, telah memberikan perawatan bagi lebih dari 2.000 orang dan mereka juga menjadi sasaran.

"Petugas pertolongan pertama Palang Merah Myanmar dan petugas medis telah ditangkap, diintimidasi atau terluka, dan properti Palang Merah serta ambulans telah dirusak. Ini tidak dapat diterima," kata Alexander Matheou, direktur regional Asia Pasifik IFRC.

"Petugas kesehatan seharusnya tidak pernah menjadi target. Mereka harus diberikan akses kemanusiaan yang tidak terbatas kepada orang-orang yang membutuhkan," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (1/4/2021).

Badan itu kemudian memperingatkan bahwa krisis Myanmar menimbulkan ancaman kesehatan yang lebih luas dengan jatuhnya layanan dasar seperti transportasi dan perbankan yang dapat membuat sulit untuk mempertahankan program kemanusiaannya.

Kerusuhan juga, papar Matheou, turut mengancam upaya untuk menahan pandemi Covid-19, dengan pengujian, penelusuran dan pengobatan yang menurun tajam.

"Kita bisa menghadapi badai yang sempurna di Myanmar, di mana gelombang infeksi COVID-19 lainnya bertabrakan dengan krisis kemanusiaan yang semakin parah yang menyebar ke seluruh negeri," tukas Matheou [sindonews.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda