Jum`at, 12 September 2025
Beranda / Berita / Dunia / Ratusan Pekerja Korsel Dideportasi dari AS, Hubungan Seoul-Washington Memanas

Ratusan Pekerja Korsel Dideportasi dari AS, Hubungan Seoul-Washington Memanas

Jum`at, 12 September 2025 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Para pekerja Korea Selatan tiba di Bandara Internasional Incheon di Incheon pada 12 September 2025 setelah ditahan dalam penggerebekan imigrasi AS di pabrik Hyundai-LG di Ellabell, Georgia [Foto: Anthony Wallace/AFP]


DIALEKSIS.COM | Seoul - Sebuah penerbangan carteran yang membawa ratusan pekerja Korea Selatan yang ditangkap dalam penggerebekan imigrasi besar-besaran di Amerika Serikat telah mendarat di Incheon, mengakhiri saga selama seminggu yang mengguncang Seoul dan menaungi hubungannya dengan sekutu utamanya, Washington.

Tayangan televisi menunjukkan sebuah pesawat Boeing 747-8I Korean Air mendarat di Bandara Internasional Incheon pada hari Jumat (12/9/2025) dengan lebih dari 310 penumpang yang telah ditangkap di negara bagian Georgia, AS.

Para pekerja merupakan bagian terbesar dari 475 orang yang digerebek dalam penggerebekan di lokasi pembangunan pabrik baterai Hyundai-LG -- operasi imigrasi satu lokasi terbesar sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat dan berjanji untuk mengintensifkan tindakan keras.

"Semuanya di Atlanta berjalan lancar," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kepada kantor berita AFP, mengonfirmasi bahwa penerbangan berangkat sesuai jadwal.

Di bandara, para pengunjuk rasa membawa plakat yang mengejek Trump dengan seragam ICE dan menuduh Washington hanya mengkriminalisasi pekerja dengan menarik investasi. Salah satu spanduk bertuliskan: "Anda menyuruh kami berinvestasi, tetapi malah menangkap kami! Beginikah cara Anda memperlakukan sekutu?"

Presiden Lee Jae-mMyung menyebut penggerebekan itu "membingungkan" dan memperingatkan bahwa hal itu dapat menghalangi investasi di masa mendatang. Ia mengatakan Seoul mendesak Washington "untuk memastikan bahwa penerbitan visa untuk tujuan terkait investasi berjalan normal".

Kelompok buruh di Seoul menuntut pertanggungjawaban. Konfederasi Serikat Buruh Korea mendesak Trump untuk meminta maaf, menuduh pemerintahannya melakukan "pelanggaran hak asasi manusia yang nyata" dan mendesak Korea Selatan untuk menangguhkan investasi AS. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
bpka - maulid
bpka