Beranda / Berita / Dunia / Raja Salman turun tangan dalam kasus hilangnya Jamal Khashoggi

Raja Salman turun tangan dalam kasus hilangnya Jamal Khashoggi

Minggu, 21 Oktober 2018 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Raja Salman dan Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman


DIALEKSIS.COM | Saudi - Sejumlah sumber dari keluarga Kerajaan Arab Saudi mengatakan kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, membuat Raja Salman bin Abdulaziz sampai turun tangan.

Raja Salman bahkan mengutus orang kepercayaannya yaitu Pangeran Khalid al Faisal, gubernur Makkah, untuk berangkat ke Istanbul guna menangani kasus ini.

Dilansir dari laman France24, Jumat (19/10), sumber kerajaan juga mengatakan putra Raja Salman, Muhammad bin Salman yang kini mempunyai kekuasaan luar biasa juga cukup kerepotan dengan isu ini.

Dalam kunjungannya ke Turki, Pangeran Khalid sepakat membentuk tim gabungan untuk menyelidiki hilangnya Khashoggi. Raja Salman bahkan memerintahkan jaksa umum Saudi untuk membuka penyelidikan.

"Dipilihnya Khalid, seorang anggota keluarga kerajaan dengan jabatan tinggi, menunjukkan dia adalah penasihat pribadi raja, tangan kanannya dan punya hubungan cukup dekat dengan Presiden Erdogan," ujar sumber kerajaan.

Sejak pertemuan Khalid dengan Erdogan, menurut sumber lain, Raja Salman menegaskan dirinya akan menangani kasus ini.

Pejabat Saudi belum memberi konfirmasi kepada Reuters ketika ditanyakan soal keterlibatan Raja Salman dalam hal ini.

Khashoggi, 59 tahun, adalah penulis kolom harian the Washington Post yang setahun terakhir tinggal di Amerika Serikat. Keberadaannya tidak diketahui seusai dia memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Sejumlah laporan mengatakan dia telah dibunuh dan mayatnya dimutilasi. Semua tuduhan ini sudah dibantah oleh Saudi.

Awalnya, kata sumber kerajaan, Raja Salman tidak mengetahui soal kasus hilangnya Khashoggi. hal itu karena Pangeran Salman dan sejumlah ajudannya selalu melaporkan dan menghadirkan tayangan berita yang memperlihatkan semua berita positif tentang Saudi.

Tapi kemudian kasus hilangnya Khashoggi ini menjadi besar dan disoroti dunia internasional.

"Bahkan jika MBS--sebutan Pangeran Salman--tetap ingin menutupi kasus ini dari raja dia tidak akan bisa karena hilangnya Khashoggi sudah muncul di semua stasiun televisi Arab yang ditonton oleh Saudi," kata salah satu dari lima sumber kerajaan.

Raja Salman kemudian menanyakan soal ini kepada ajudannya dan MBS. MBS kemudian mengatakan raja harus turun tangan ketika kasus Khashoggi ini menjadi isu global, kata sumber.

Sejak dia dinobatkan sebagai putra mahkota pada Januari 2015, MBS yang merupakan putra kesayangan Salman, dipandang layak memimpin Arab Saudi. Namun campur tangan raja dalam kasus Khashoggi ini menunjukkan kemampuan MBS dalam memimpin pemerintahan dipertanyakan.

Hilangnya Khashoggi ini kian merusak reputasi MBS dan memicu keraguan di negara Barat yang menjadi sekutu Saudi soal kepemimpinannya.

"Meski dia (MBS) adalah putra kesayangannya, raja harus menyelamatkan dirinya dan seluruh keluarga kerajaan," kata sumber kerajaan.

"Pada akhirnya, kasus ini bisa menjadi bola salju bagi kerajaan."

Sejumlah sumber dekat kerajaan mengatakan selama ini Raja Salman cukup berjarak dengan segala kebijakan yang diambil MBS.

Dia seolah hidup di dunia yang serba dibuat-buat. Belakangan para penasihat raja mulai frustrasi dan mengingatkan raja tentang risiko jika membiarkan sang putra mahkota berkuasa tanpa diawasi.

"Orang-orang di sekelilingnya kini mulai mengatakan dia harus segera menyadari apa yang sedang terjadi," kata sumber.

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda