Ilustrasi kokain. [Foto: Marshal Island Police]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan mengatakan budidaya kokain meningkat 35% antara tahun 2020 dan 2021 ke tingkat rekor tertinggi usai lockdown Covid-19, melansir BBC, Kamis (16/3/2023).

Temuan menunjukkan hub baru untuk perdagangan telah muncul di Afrika Barat dan Tengah.

Laporan itu juga mengatakan para penyelundup lebih sering menggunakan layanan pos internasional untuk mengirimkan narkoba ke konsumen.

"Secara global, penggunaan layanan parsel dan kurir meningkat secara signifikan selama lockdown terkait Covid karena pembatasan penerbangan penumpang," kata Global Report on Cocaine.

Secara keseluruhan, laporan tersebut menemukan bahwa Eropa dan Amerika Utara menjadi pasar terbesar untuk kokain, diikuti oleh Amerika Selatan dan Tengah serta Karibia.

Laporan juga menyatakan pasar di Afrika dan Asia "masih terbatas". Ghada Waly dari PBB mengatakan potensi pasar untuk berkembang merupakan kenyataan yang berbahaya.

Peningkatan produksi adalah hasil dari perluasan budidaya semak koka, serta perbaikan dalam mengubah koka menjadi kokain bubuk. Wabah Covid-19 memiliki efek "mengganggu" pada pasar obat karena perjalanan internasional sangat dibatasi. Permintaan kokain merosot karena klub malam dan bar tutup selama penguncian pandemi.

"Namun, data terbaru menunjukkan kemerosotan ini berdampak kecil pada tren jangka panjang," kata laporan itu. "Pasokan kokain global mencapai rekor tertinggi."

Di Inggris, laporan itu mengatakan telah terjadi "peningkatan yang signifikan" dalam penyitaan kokain dalam "paket cepat dan mode pos". [BBC]