kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Puluhan Ribu Nomor HP Jadi Target Virus Jahat Israel

Puluhan Ribu Nomor HP Jadi Target Virus Jahat Israel

Senin, 19 Juli 2021 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Terdapat 50 ribu nomor telepon dikaitkan dengan perusahaan asal Israel dan dituduh memasok virus jahat pengintai (spyware) ke pemerintah. Di dalamnya terdapat kontak aktivis, jurnalis, eksekutif bisnis, dan politisi seluruh dunia.

NSO Group sebelumnya telah masuk jadi pemberitaan sejak 2016 lalu. Saat itu perusahaan dituding membantu memata-matai pembangkang di Uni Emirat Arab.

Dalam laporan terbaru ini terungkap peningkatan masalah privasi dan hak serta mengungkapkan sejauh mana software perusahaan bisa disalahgunakan kliennya secara internasional, dikutii dari AFP, Senin (19/7/2021).

Dalam laporan oleh The Washington Post, The Guardian dan Le Monde serta sejumlah outlet berita lain menyelidiki kebocoran terdiri dari 50 ribu nomor ponsel. Seluruh daftar itu diidentifikasi sebagai orang yang diminati para klien NSO Group sejak 2016.

The Post menyebutkan laporan itu dibagikan dengan organisasi oleh Forbidden Stories, yakni organisasi nirlaba jurnalisme dari Paris dan Amnesty International.

Namun surat kabar itu mengatakan jumlah nomor ponsel yang ditargetkan atau diawasi tidak diketahui.

The Post juga melaporkan 15 ribu nomor berasa dari Meksiko. Terdiri dari politisi, perwakilan serikat, pekerja, jurnalis dan kritikus pemerintah.

Beberapa diantaranya bahkan merupakan jurnalis lepas Meksiko yang telah dibunuh di tempat cuci mobil. Ponsel tak pernah ditemukan dan tak jelas apakah telah dilakukan peretasan.

Sementara itu dari India, The Wire melaporkan ada 300 nomor yang masuk dalam daftar. Termasuk nomor menteri, politisi oposisi, jurnalis, ilmuwan, dan aktivis hak asasi.

Nomor yang bocor termasuk 40 jurnalis dari publikasi besar sepertu Hindustan Times, The Hindu, dan Indian Express. Bahkan dua editor pendiri The Wire juga ada di sana.

Sebelumnya pada 2019, pemerintah India membantah menggunakan spyware untuk memata-matai warganya. Bantahan datang setelah WhatsApp menggugat NSO Group karena menggunakan platformnya untuk melakukan spionase di dunia maya.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda