Beranda / Berita / Dunia / Presiden Prancis: Saya Sadar Kartun Nabi Picu Marah Umat Islam

Presiden Prancis: Saya Sadar Kartun Nabi Picu Marah Umat Islam

Minggu, 01 November 2020 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Dok. DW News]

DIALEKSIS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memberikan penjelasan lengkap terkait pernyataannya yang mengaitkan Islam dengan terorisme. Pernyataannya itu telah memicu kecaman negara Islam di dunia termasuk Indonesia.

Penjelasan itu disampaikan Macron dalam empat butir cuitan berbahasa Arab di akun Twitter resminya @EmmanuelMacron pada Sabtu (31/10/2020).

Terkait kasus ditampilkannya kartun Nabi Muhammad SAW oleh seorang guru bernama Samuel Paty, Macron tidak mengatakan dirinya mendukung digambarnya kartun tersebut. Ia menegaskan hanya mendukung kebebasan berpendapat dan menggambar seluruh warga Prancis.

"Mereka menyebut bahwa saya mendukung kartun yang menghina nabi (Muhammad). Saya hanya mendukung kemampuan menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya. Ini adalah hak dan kebebasan kami," tulis Macron dikutip Minggu (1/11/2020).

"Saya menyadari ini (kartun) bisa menimbulkan kemarahan (umat Islam) dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya,"

Selain itu, Macron juga menyesali sejumlah informasi yang beredar di media sosial terkait situasi di Prancis setelah kasus ditampilkannya kartun Nabi Muhammad.

Ia menilai sudah terlalu banyak berita bohong terkait dengan situasi Prancis saat ini.

"Saya melihat banyak orang akhir-akhir ini mengatakan hal-hal yang tidak dapat diterima tentang Prancis, (mereka) mendukung semua kebohongan yang diceritakan tentang kami dan tentang apa yang saya katakan. Secara implisit (mereka) berkolusi dengan hal buruk," kata Macron.

Lebih lanjut, Emmanuel Macron memastikan Prancis tidak memilik masalah apa pun dengan segala jenis agama yang ada. Ia menekankan komitmennya menjaga perdamaian di dunia ini.

"Semua agama ini dipraktikkan dengan bebas di negara ini. Tidak ada stigma khusus, Prancis berkomitmen menjaga perdamaian dan hidup berdampingan bersama," tutur Macron. (Kumparan)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda