kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Prancis Gelar Olimpiade 2024, Warganya Enggan Gunakan AC

Prancis Gelar Olimpiade 2024, Warganya Enggan Gunakan AC

Sabtu, 10 Agustus 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kenapa amat sedikit orang Prancis dan negara-negara Eropa menggunakan AC? . Foto: Reuters/Athit Perawongmetha


DIALEKSIS.COM | Paris - Prancis menjadi sorotan dunia dengan berlangsungnya Olimpiade 2024 di Paris sejak akhir Juli lalu. Di tengah kemeriahan pesta olahraga ini, sebuah foto viral di media sosial memicu perdebatan tentang keengganan warga Prancis menggunakan penyejuk udara (AC).

Foto tersebut menampilkan Thomas Ceccon, peraih medali emas, yang tertidur beralaskan handuk di sebuah taman. Fenomena ini menyoroti kebiasaan warga Prancis yang jarang menggunakan AC, meski suhu musim panas bisa mencapai 21 hingga 30 derajat Celsius.

Banyak warga Prancis meyakini AC tidak diperlukan dan bahkan dianggap tidak baik untuk kesehatan. Mereka lebih memilih membuka jendela untuk mendinginkan rumah, seperti dilansir Oui in France. Metode ini dipercaya dapat menjaga kesejukan rumah pada malam hari dan keteduhannya di siang hari.

Pandangan serupa juga dianut di beberapa negara Eropa lainnya. AC dianggap sebagai kemewahan dan ancaman bagi lingkungan. Data industri menunjukkan hanya 3 persen rumah di Jerman dan kurang dari 5 persen di Prancis yang memiliki AC. Di Inggris, angkanya juga di bawah 5 persen.

Namun, gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa belakangan ini mulai mengubah perspektif ini. The Washington Post melaporkan negara-negara Eropa telah mempertimbangkan penggunaan AC dalam beberapa tahun terakhir.

Badan Energi Internasional (IEA) mencatat peningkatan kepemilikan AC di Italia, Spanyol, Yunani, dan Prancis selatan selama satu dekade terakhir. IEA memperkirakan jumlah unit AC di Uni Eropa akan melonjak dari 110 juta pada 2019 menjadi 275 juta pada 2050, lebih dari dua kali lipat.

Meski tren penggunaan AC mulai meningkat, perdebatan tentang dampak lingkungan dan kebutuhan akan solusi pendinginan yang lebih berkelanjutan terus berlanjut di tengah perubahan iklim global.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda