Prancis Batalkan Jamuan Kedubes di Washington, Akibat Marah ke AS
Font: Ukuran: - +
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: AP/Olivier Hoslet)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Prancis membatalkan acara gala di kedutaan besarnya di Washington D.C sebagai bentuk kekecewaannya terhadap kemitraan baru Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.
Pesta tersebut seharusnya digelar untuk merayakan peringatan pertempuran angkatan laut dalam Revolusi Amerika, di mana Prancis turut memegang peran kunci dalam momen bersejarah itu.
"Namun acara itu telah dijadikan seadanya," kata Kedutaan Besar Prancis di Washington seperti dikutip AFP.
Kedubes Prancis menambahkan bahwa acara tersebut "telah dibatalkan."
Prancis telah kecewa dan merasa "ditikung" AS setelah Negeri Paman Sam mengumumkan kemitraan baru dengan Inggris-Australia. Kemitraan baru itu akan mempersenjatai Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir hingga sistem rudal tomahawk.
Prancis mengecam rencana itu lantaran Australia telah lebih dulu menyepakati proyek ekspor kapal selam dengan Paris.
Pada 2016, Australia memilih manufaktur kapal selam Prancis, Naval Group, membangun armada kapal selam baru senilai US$40 miliar.
Namun, kesepakatan itu jalan di tempat karena sejumlah syarat yang memberatkan dari pihak Australia.
Tiba-tiba, pada Rabu (15/9), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan kemitraan keamanan baru antara ketiga negara.
Prancis pun menuduh Australia mengkhianati mereka. Tak hanya Prancis, sekutu AS lainnya, Uni Eropa juga kecewa lantaran merasa tak dilibatkan dalam kemitraan baru yang dikenal dengan AUKUS itu [cnnindonesia.com].