Positif Covid-19, Donald Trump Kesulitan Bernapas
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Washington DC - Presiden AS Donald Trump mengalami kelelahan dan kesulitan bernapas ketika terpapar virus corona, demikian keterangan sumber dari Gedung Putih.
Berdasarkan laporan setempat, kondisi presiden ke-45 AS itu nampaknya lebih serius dari dugaan, setelah dia dipindahkan ke rumah sakit.
Kepada CNN, pejabat senior anonim Gedung Putih itu mengungkapkan bahwa "terdapat kekhawatiran" ketika Trump didiagnosa positif Covid-19.
Tetapi si staf berusaha meyakinkan publik bahwa sang presiden sudah menyikapinya "secara serius" sehingga mereka tak perlu cemas berlebihan.
Selain CNN, ABC juga melaporkan presiden berusia 74 tahun itu juga mengalami demam, menggigil, mampet, dan batuk karena virus corona.
Beberapa jam sebelumnya seperti dilaporkan Daily Mirror Sabtu (3/10/2020), Gedung Putih sebenarnya sudah berusaha membuat segalanya senormal mungkin.
Meski begitu, si sumber menuturkan terdapat kekhawatiran mengenai Pilpres AS, begitu juga dengan kasus penyebaran Covid-19.
Pada Jumat petang waktu setempat (2/10/2020), Trump dipindahkan ke Rumah Sakit Militer Walter Reed menggunakan helikopter Marine One.
Gedung Putih menyatakan, presiden dari Partai Republik itu bakal tetap menjalankan tugasnya sembari menerima perawatan di ruangan khusus.
Sebelum dipindahkan, dia sempat mengunggah pesan video di Twtter, yang menekankan bahwa dia memutuskan untuk berpindah ke rumah sakit.
"Saya kira saya baik-baik saja. Namun kami tetap harus memastikannya. Kondisi Ibu Negara (Melania Trump) juga sehat. Jadi terima kasih banyak," kata dia.
Adapun berdasarkan rilis pemerintah, sang presiden menderita kelelahan, demam ringan, dan gejala seperti kedinginan ketika positif Covid-19.
Sekretaris Pers Kayleigh McEnany menerangkan, presiden dibawa ke RS Walter Reed berdasarkan rekomendasi dari tim dokter kepresidenan.
"Presiden Trump tetap berada dalam kondisi yang bersemangat, bekerja sepanjang hari, dan hanya mengalami gejala ringan," tutur McEnany.
Adapun dokter kepresidenan Sean P Conley menjelaskan, Trump memperoleh 8 gtam racikan antibodi Regeneron, dan menjalani tanpa mengalami masalah.
"Sebagai tambahan dari antobodi polyclonal, beliau juga menerima asupan zinc, vitamin D, famotidine, dan aspirin harian," jelas Dr Conley.
Presiden Trump disebut masuk ke dalam kategori berisiko, karena selain usianya yang sudah menapak 74 tahun, dia mengalami kelebihan berat badan.
Karena dia positif, sejumlah agenda kampanyenya yang bakal digelar di Florida, Wisconsin pada Sabtu, dan Arizona di Senin (5/10/2020) terpaksa ditunda. (Kompas)