PM Kanada Kecam Kebangkitan Otoritarianisme
Font: Ukuran: - +
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. [Foto: Reuters/Blair Gable]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah memberikan pidato yang mencela kebangkitan otoritarianisme di seluruh dunia dan menyerukan demokrasi untuk mewujudkan cita-cita melalui perdagangan dan kebijakan luar negeri.
"Jika kita tidak melangkah, kekuatan lain akan masuk. Sebagai negara demokrasi yang berpikiran sama, sebagai ekonomi utama, kita perlu bekerja sama untuk memenuhi momen ini," kata Trudeau dalam sambutannya pada Dewan Hubungan Luar Negeri, Jumat (28/4/2023).
Pidatonya menyinggung negara-negara seperti Rusia dan China, sambil mendorong Kanada dan sekutunya untuk memperkuat komitmen mereka terhadap hak asasi manusia melalui insentif ekonomi.
“Kita tidak bisa hanya menolak atau menghukum atau memilih aktor jahat. Kami tidak bisa hanya mengatakan, misalnya, bahwa kami ingin perusahaan kami membatasi jumlah mineral penting yang mereka beli dari China secara khusus,” kata Trudeau.
“Sebaliknya, kita harus berkomitmen untuk mengambil mineral penting kita dari tempat-tempat yang melarang kerja paksa. Yang memiliki standar keselamatan. Lalu membayar pekerja mereka dengan upah layak," ucapnya menambahkan.
Dia kemudian mencatat, Litium yang diproduksi di Kanada akan lebih mahal karena tidak menggunakan tenaga kerja paksa.
China merupakan salah satu produsen lithium terbesar di dunia, logam yang digunakan dalam ponsel dan baterai listrik, kemudian diikuti Australia dan Cile
Trudeau juga menambahkan bahwa, sementara pemerintahannya berharap untuk bekerja sama dengan China dalam isu-isu seperti lingkungan, negara Asia itu telah menjadi "kekuatan global yang semakin mengganggu" menurut perkiraannya.
Ketegangan telah tinggi antara kedua negara. Ottawa menuduh China ikut campur dalam pemilu dan mendirikan "kantor polisi" luar negeri di Kanada, klaim juru bicara kementerian luar negeri yang dibantah sebagai "noda".
Pada bulan November, beredar juga video yang memperlihatkan Presiden China Xi Jinping menegur Trudeau atas dugaan pembocoran ke media tentang isi diskusi pribadi mereka. Kementerian luar negeri China membantah klaim bahwa ada kritik yang disampaikan antara kedua pemimpin, menyebut percakapan mereka "normal".
“Kami akan menentang China dalam masalah hak asasi manusia, apakah itu di Xinjiang atau Hong Kong atau di tempat lain,” kata Trudeau pada hari Jumat, merujuk pada wilayah di mana China dituduh menghambat gerakan kemerdekaan melalui represi. China juga membantah melakukan pelanggaran di wilayah tersebut. [Aljazeera]