DIALEKSIS.COM, Hening, Korut - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyambut rekan Korea Utara Kim Jong-un pada Jumat (27/04/2018) pagi ketika mereka bertemu untuk pertemuan antar-Korea yang ketiga kalinya dan yang pertama sejak 2007 silam.

Moon dan Kim berjabat tangan di seberang perbatasan di Area Keamanan Bersama, Panmunjom, sebelum pemimpin Selatan menerima undangan tak terduga untuk menyambangi Utara.

Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke tanah Korea Selatan untuk pembicaraan yang akan dilakukan dalam dua sesi sebelum jamuan makan malam.

Kantor kepresidenan Seoul telah menegaskan bahwa KTT antar Korea yang sukses ini akan sangat berarti dan dapat mengambil langkah konkrit menuju denuklirisasi Korea Utara.

Sementara itu Kim telah mengumumkan pembekuan uji coba nuklir dan rudal. Amerika Serikat pun mengharapkan Pyongyang untuk meninggalkan rencana uji coba nuklir jika ingin terbebas dari sanksi global.

Kantor berita KCNA yang dikelola pemerintah Korea Utara melaporkan pada Jumat bahwa Kim akan "berbicara dengan hati terbuka" membahas masalah yang tertunda dengan Moon.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bersama pejabat teras melintasi Zona Demiliterisasi atau DMZ dengan berjalan kaki. Kemudian masuk ke wilayah Korea Selatan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT dengan Presiden Moon Jae-in pada Jumat, 27 April 2018.

Seperti dilansir Straits Times, KTT akan dilaksanakan di desa gencatan senjata Panmunjom. Akan menjadi yang pertama kali sejak Perang Korea berakhir 65 tahun lalu, seorang pemimpin Korea Utara melintas di DMZ.

Pertemuan di sisi selatan desa gencatan senjata Panmunjom tidak ada musik K-Pop atau propaganda. Pertemuan itu sebagai pembuka jalan bagi pertemuan yang akan mengubah situasi di Semenanjung Korea antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Pembahasan terkait denuklirisasi Korea Utara akan menjadi agenda utama pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae-in. Perdamaian abadi antara kedua Korea yang masih dalam kondisi perang ikut dibahas pada KTT itu.

KTT antara pemimpin kedua Korea kali ini adalah yang ketiga dalam 18 tahun terakhir. Dua KTT antar-Korea sebelumnya melibatkan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il bertemu dengan mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-jung pada tahun 2000, dan Roh Moo-hyun pada tahun 2007 (*)