Beranda / Berita / Dunia / Perdana Menteri Polandia Menarik Diri Dari Kunjungan Israel

Perdana Menteri Polandia Menarik Diri Dari Kunjungan Israel

Senin, 18 Februari 2019 20:37 WIB

Font: Ukuran: - +

Perdana menteri Polandia dan Israel menghadiri konferensi di Timur Tengah yang diadakan di Warsawa minggu lalu [Sean Gallup / Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Polandia - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki telah membatalkan perjalanan ke Israel setelah pernyataan yang dibuat oleh rekannya dari Israel yang menyarankan keterlibatan Polandia selama Holocaust, seorang pembantu di kantornya mengatakan kepada media Polandia pada hari Minggu.

Seorang juru bicara pemerintah mengkonfirmasi kepada kantor berita Reuters bahwa Perdana Menteri Morawiecki tidak akan menghadiri KTT dan bahwa Polandia akan mengirim Menteri Luar Negeri Jacek Czaputowicz sebagai gantinya.

Morawiecki memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang keputusannya untuk membatalkan kunjungannya melalui telepon pada Minggu sore, kata jurubicara Joanna Kopcinska.

KTT empat negara Eropa Tengah dan Timur akan diadakan di Yerusalem minggu ini.

Keputusan itu muncul setelah Netanyahu dikutip mengatakan bahwa "Polandia bekerja sama dengan Jerman" dalam Holocaust.

Kantor Netanyahu bersikeras bahwa pemimpin Israel itu "salah mengutip" dan tidak melibatkan semua orang Polandia dalam Holocaust.

Dalam sebuah pernyataan, kantor perdana menteri Israel mengatakan dia tidak menyalahkan siapa pun, berkenaan dengan pernyataan Netanyahu sebelumnya tentang pertanyaan kolaborasi Polandia dengan penjajah Nazi.

Duta Besar Israel untuk Polandia Anna Azari dipanggil oleh pemerintah Polandia pada hari Jumat dan diminta untuk mengklarifikasi komentar Netanyahu.

Ketegangan antara Israel dan Polandia meningkat tinggi tahun lalu setelah negara Eropa memperkenalkan undang-undang baru yang akan menggunakan frasa seperti "kamp kematian Polandia" yang dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.

Setelah tekanan dari pemerintah AS dan protes di Israel, Polandia memperlunak undang-undang itu, menghapus hukuman penjara.

Banyak orang Polandia masih menolak untuk menerima penelitian yang menunjukkan ribuan berpartisipasi dalam Holocaust selain ribuan yang mempertaruhkan hidup mereka untuk membantu orang-orang Yahudi.  

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda