Ilustrasi. Harga beberapa Komoditas di dunia naik imbas dari perang Rusia-Ukraina. Harga gandum berjangka naik 5,35 persen pada Selasa (1/3) lalu, menyentuh level tertinggi sejak 2008. [Foto: Pixabay]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina berbuntut pada kenaikan harga sejumlah komoditas. Mulai dari minyak, gas, gandum, hingga aluminium.

Mengutip AFP, harga minyak mentah berjangka Brent tembus ke level US$110 per barel pada perdagangan Rabu (2/3/2022).

Sementara, minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) tembus ke level US$110,18 per barel atau naik 6,5 persen. Minyak brent dan WTI berada di titik tertinggi sejak 2014.

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina telah membuat sejumlah negara barat memberikan sanksi ekonomi untuk Rusia. Hal ini membuat pasar khawatir bahwa ekspor dari Rusia akan terputus.

Sementara, Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia. Alhasil, pasokan minyak berpotensi akan terganggu.

Oleh karena itu, pedagang akan mengawasi pertemuan OPEC dan produsen utama lainnya, termasuk Rusia. Pertemuan akan membahas mengenai apa produsen minyak akan meningkatkan produksi demi menstabilkan harga.

Kemudian, harga gas Eropa juga melonjak sekitar 50 persen. Harga gas acuan Eropa TTF Belanda mencapai 194.715 euro per megawatt per jam pada pagi ini.

Sementara, harga gas Inggris melonjak ke 463,84 pence per term. Angka tersebut mendekati rekor yang dicapai pada Desember 2021 lalu, yakni 470,83 pence.

Selain itu, perseteruan Rusia-Ukraina juga mendongkrak harga gandum internasional. Harga gandum berjangka naik 5,35 persen pada Selasa (1/3) lalu, menyentuh level tertinggi sejak 2008. Kondisi ini akan meningkatkan biaya produksi pangan berbahan dasar gandum yang pada akhirnya ditanggung oleh konsumen.

Perusahaan analisis data pertanian Gro Intelligence mencatat Ukraina dan Rusia memasok 29 persen dari total ekspor gandum global.

Rusia sendiri merupakan eksportir gandum terbesar dunia, sedangkan Ukraina masih masuk dalam daftar 5 eksportir terbesar bersama Mesir, Turki, dan Bangladesh.

Harga komoditas alumunium juga melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa di level US$3.552 per ton di London Metal Exchange. (CNN Ind)