Perang Dagang AS-Cina, Produsen Bawang Putih AS Tuai Keuntungan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | AS - Panen yang buruk dan perang dagang antara AS-Cina telah mendorong utang pertanian Amerika Serikat mencapai level rekor sebesar AS$416 miliar tahun ini. Namun, tidak semua petani mengalami masa sulit.
Di Gilroy, California, yang dikenal sebagai pusat bawang putih Amerika, kita bisa mendapati semua hal yang berhubungan dengan bawang putih. Bahkan lukisan dinding di pusat kota juga menunjukkan bawang putih.
Pertanian Christopher Ranch telah menanam bawang putih selama 63 tahun. Mereka memroses sekitar satu miliar umbi bawang yang aromanya menyengat setiap tahun. Tidak seperti banyak pertanian lain yang dirugikan oleh perang dagang yang dilancarkan pemerintahan Trump dengan Cina, bisnis bawang sedang naik daun di Christopher Ranch.
"Christopher Ranch menanam hampir 45.500 ton bawang tiap tahun. Separuh hasilnya dijual segar, separuh lainnya diolah di dalam pabrik," kata Ken Christopher.
Setelah pemerintahan Trump menerapkan dua putaran tarif terhadap bawang putih Cina, Christopher Ranch memperkirakan kenaikan penjualan sebesar 30 persen tahun ini. Tetapi bisnis belum pernah sebaik ini.
"Tahun 1994, pengekspor bawang Cina mulai menjual puluhan juta pon bawang dengan harga sangat murah dan ilegal. Dulu ada 12 produsen bawang putih komersial di California, sekarang hanya ada tiga," kata Ken.
Karena kesaksian yang diberikan kakek Christopher kepada Kongres, pemerintah AS menaikkan tarif impor bawang putih Cina sebesar 377 persen karena penjualan murah itu.
Meskipun penerapan tarif telah membantu produsen bawang Amerika untuk jangka pendek, Christopher masih percaya perang dagang tidak baik bagi AS maupun Cina. (VoA)