Beranda / Berita / Dunia / Penerbangan Air Europa Alami Turbulensi Hebat, 40 Orang Terluka

Penerbangan Air Europa Alami Turbulensi Hebat, 40 Orang Terluka

Rabu, 03 Juli 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kerusakan kabin terlihat di Air Europa menyusul turbulensi parah, pada Senin (1/7/2024). [Foto: Instagram/@Natalia_gimeno]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Empat puluh orang terluka, beberapa di antaranya serius, setelah penerbangan Air Europa dari Spanyol ke Uruguay mengalami turbulensi hebat dan dialihkan ke Brasil, kata para pejabat.

Penerbangan UX045 mengalami turbulensi "hebat" pada Senin (1/7/2024) pagi, tetapi mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Natal di São Gonçalo do Amarante, kata maskapai itu. Pesawat meminta pendaratan darurat sekitar pukul 02:32 waktu setempat, menurut pihak bandara.

Tiga puluh orang menerima perawatan medis di bandara, sementara 10 orang harus diangkut ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa penumpang terlempar ke langit-langit kabin, kata maskapai tersebut.

Video penumpang menunjukkan kerusakan pada kabin pesawat dan penumpang yang menggunakan penyangga leher terluka dalam posisi telentang di lorong. Dalam salah satu video, seorang pria terlihat tergantung di kompartemen atas, meskipun tidak jelas bagaimana dia bisa sampai di sana.

Penerbangan tersebut berangkat dari Madrid-Barajas dan sedang dalam perjalanan ke Bandara Internasional Carrasco di Montevideo, Uruguay, ketika insiden itu terjadi, menurut maskapai tersebut. Natal adalah bandara terdekat yang memenuhi kebutuhan medis para penumpang, kata maskapai tersebut.

“Karena sifat turbulensi dan alasan keamanan, diputuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara Internasional Natal di Brazil,” kata maskapai itu.

Penumpang dalam kondisi baik diangkut ke Recife, di mana sebuah pesawat yang berangkat dari Madrid tiba Selasa pagi untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Montevideo, kata Air Europa.

Pesawat aslinya tidak digunakan dan akan diperiksa, kata maskapai tersebut. Insiden ini masih dalam penyelidikan. [abc news]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda