kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pasukan Rusia Kepung Ibukota Kiev, Presiden Ukraina Tolak Tawaran AS Untuk Evakuasi

Pasukan Rusia Kepung Ibukota Kiev, Presiden Ukraina Tolak Tawaran AS Untuk Evakuasi

Sabtu, 26 Februari 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Salah satu gedung apartemen di Kota Kiev dihantam rudal pasukan Rusia.  [Foto: Reuters]


DIALEKSIS.COM | Ukraina - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina meletus di kota Kiev, kota terakhir yang masih dikendalikan oleh Ukraina sejak invasi Rusia pada (24/2/2022).

Pertempuran jalanan telah pecah di ibukota Ukraina, Kyiv, ketika pasukan Rusia maju ke kota dan pejabat Ukraina mendesak penduduk untuk berlindung. Saat fajar menyingsing di Kyiv pada hari Sabtu, tidak segera jelas seberapa jauh tentara telah maju.

Pejabat Ukraina melaporkan keberhasilan dalam menangkis serangan pasukan Rusia, tetapi pertempuran terus berlanjut di dekat ibu kota. Pertempuran yang dilaporkan di tepi kota berpenduduk hampir tiga juta orang itu menunjukkan bahwa unit-unit kecil Rusia sedang menyelidiki pertahanan Ukraina untuk membuka jalan bagi pasukan utama.

Hari ini menandai hari ketiga invasi darat, laut dan udara besar-besaran yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin. Pengerahan militer terbesar Rusia sejak Perang Dunia II ini telah mengakibatkan ratusan korban jirwa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak tawaran Amerika Serikat (AS) agar dia mengungsi, dan bersikeras bahwa dia akan tinggal di Kyiv. "Pertarungan di sini," katanya Zelenskyy, Sabtu (26/2/2022).

Zelenskyy memperbarui jaminan bahwa militer negara itu akan menghadapi invasi Rusia dan mengatakan bahwa klaim bahwa militer Ukraina akan meletakkan senjata adalah salah.

“Kami tidak akan meletakkan senjata. Kami akan melindungi negara ini," katanya. “Senjata kami adalah kebenaran kami, dan kebenaran kami adalah bahwa itu adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami. Dan kami akan mempertahankan semua itu,” tegasnya

Walikot Kiev, Vitali Klitschko mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia sejauh ini telah dicegah memasuki kota oleh pasukan Ukraina yang termasuk polisi militer, penjaga nasional dan sukarelawan.

“Sekarang kelompok subversif beraksi di Kyiv, ada beberapa bentrokan, baku tembak,” katanya.

“Hingga pukul 6 pagi, 35 orang terluka, termasuk dua anak-anak. Saya meminta semua orang untuk tetap tenang, dan tinggal di tempat penampungan. Musuh akan menyerang dari udara.”

Bentrokan jalanan menyusul serangan Rusia yang menghantam jembatan, sekolah, dan gedung apartemen. Sebuah rudal yang menghantam sebuah bangunan perumahan di Kyiv pada hari Sabtu tidak membunuh siapa pun, kata seorang penasihat menteri dalam negeri.

Anton Herashchenko juga mengatakan Rusia berbohong tentang tidak menembaki infrastruktur sipil. Menurut penasihat, setidaknya 40 situs tersebut telah terkena dan pasukan Rusia menembaki situs sipil. [Sumber : Aljazeera]


Keyword:


Editor :
Zakir

riset-JSI
Komentar Anda