DIALEKSIS.COM | Madrid - Parlemen Spanyol resmi mengesahkan embargo total senjata terhadap Israel sebagai respons atas operasi militer di Gaza yang dianggap sebagai genosida. Pemungutan suara menghasilkan 178 mendukung dan 169 menolak pada Rabu (8/10/2025).
Perdana Menteri Pedro Sanchez menegaskan, “Tanggapan Israel terhadap serangan Hamas telah berubah menjadi serangan membabi buta terhadap rakyat Palestina.” Ia menyebut embargo ini sebagai langkah hukum untuk mengokohkan larangan yang sudah berjalan sejak Oktober 2023.
Embargo melarang ekspor dan impor senjata, teknologi militer, serta transit bahan bakar dan material yang bisa digunakan untuk keperluan militer. Larangan juga berlaku untuk produk dari koloni ilegal di Gaza dan Tepi Barat.
Langkah ini menempatkan Spanyol sebagai salah satu negara Eropa pertama yang menerapkan embargo militer total terhadap Israel sejak konflik Gaza kembali memanas.
Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, menyebut keputusan parlemen sebagai "langkah terakhir dari proses panjang."
"Sejak awal konflik, kami sudah menangguhkan semua ekspor militer ke Israel. Hari ini, keputusan itu menjadi permanen," katanya kepada media lokal.
Kedutaan Israel di Spanyol mengecam pengesahan ini, menyebutnya “sinis dan tercela.” Sementara partai konservatif dan sayap kanan menolak, partai kiri Podemos akhirnya mendukung embargo dengan catatan pemerintah harus memutus semua hubungan dengan Israel.
Sanchez juga menyerukan agar Israel dilarang berpartisipasi dalam ajang olahraga internasional, menyamakan perlakuan Israel dengan sanksi terhadap Rusia. [AFP-Anadolu/Aljazeera]