Beranda / Berita / Dunia / Parlemen Arab Kecam Pembakaran Alquran oleh Politkus Swedia

Parlemen Arab Kecam Pembakaran Alquran oleh Politkus Swedia

Selasa, 24 Januari 2023 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Politikus partai sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan, membakar Alquran saat demonstrasi anti-Erdogan di via REUTERS/TT NEWS AGENCY


DIALEKSIS.COM | Dunia - Parlemen Arab mengecam keras pembakaran salinan Alquran oleh seorang ekstremis di ibu kota Swedia, Stockholm. Kerajaan menekankan penolakan total terhadap tindakan tercela tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini, Parlemen Arab meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dan mengkriminalisasi tindakan yang tidak dapat diterima ini, yang mengobarkan perasaan kebencian dan kekerasan serta menggoyahkan keamanan dan stabilitas. 

Dilansir dari Saudi Press Agency, Ahad (22/1/2023), Parlemen Arab menyerukan pemberlakuan hukum internasional yang mengkriminalisasi penghinaan terhadap kesucian agama, menegaskan perlunya menyebarkan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan. 

Hal senada juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Yordania dan kesultanan Oman yang mengutuk keras pembakaran Alquran oleh ekstremis Swedia. Menurutnya tindakan ini dapat memicu kebencian dan kekerasan serta mengancam hidup berdampingan secara damai. 

Kementerian Yordania menekankan bahwa menyebarkan dan mempromosikan budaya perdamaian dan penerimaan satu sama lain, meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai bersama untuk saling menghormati, memperkaya nilai-nilai harmoni dan toleransi, serta menolak ekstremisme, intoleransi, dan hasutan untuk kebencian, merupakan tanggung jawab bersama yang harus dimiliki setiap orang. melekat. 

Sedangkan Kesultanan Oman dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Oman menekankan perlunya upaya internasional untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi serta mengkriminalisasi semua tindakan yang mempromosikan ideologi kebencian dan menyinggung agama dan keyakinan. [spa.gov.sa]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda