Beranda / Berita / Dunia / Pangeran Hisahito Berusia 18 Tahun, Membuka Babak Baru dalam Kekaisaran Jepang

Pangeran Hisahito Berusia 18 Tahun, Membuka Babak Baru dalam Kekaisaran Jepang

Minggu, 08 September 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pangeran Hisahito, putra Putra Mahkota Akishino dan Putri Kiko, berfoto di taman Istana Akasaka, Tokyo, pada 15 Juli 2024. Hisahito berusia 18 tahun pada 6 September. Foto: AP


DIALEKSIS.COM | Jepang - Pangeran Hisahito dari Jepang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada Jumat lalu, menjadi laki-laki pertama yang mencapai usia dewasa dalam hampir empat dekade di kalangan anggota keluarga kerajaan Jepang. Peristiwa ini menjadi perkembangan penting bagi kekaisaran Jepang yang tengah menghadapi krisis generasi muda, sebuah masalah sosial yang juga melanda masyarakat Jepang secara keseluruhan.

Hisahito, yang kelak akan menjadi kaisar, adalah keponakan Kaisar Naruhito. Ayahnya, Putra Mahkota Akishino, adalah anggota keluarga kerajaan laki-laki terakhir yang mencapai usia dewasa, yakni pada tahun 1985.

Saat ini, Hisahito menjadi anggota termuda di antara 17 anggota keluarga kekaisaran yang semuanya telah dewasa, dengan hanya empat di antaranya berjenis kelamin laki-laki.

"Saat ini, saya ingin menghargai waktu yang tersisa di sekolah menengah," ujar Hisahito, seperti dikutip dari AP News, Minggu (8/9/2024).

Pangeran muda ini telah lama tertarik pada dunia serangga dan bahkan turut menulis makalah akademis tentang survei capung di tanah milik keluarganya di Akasaka, Tokyo.

Sebagai pewaris terakhir dalam garis kekaisaran Jepang, status Hisahito menimbulkan tantangan besar bagi sistem yang saat ini tidak mengizinkan adanya kaisar perempuan. Pemerintah masih terus berdebat tentang cara menjaga kelangsungan suksesi tanpa melibatkan perempuan.

Undang-Undang Kekaisaran tahun 1947, yang sebagian besar mempertahankan nilai-nilai konservatif, hanya mengizinkan laki-laki untuk naik takhta. Aturan ini juga memaksa anggota perempuan keluarga kerajaan yang menikah dengan rakyat biasa untuk kehilangan status kerajaan mereka.

Sepupu Hisahito, Putri Aiko—putri tunggal Naruhito dan istrinya Masako, mantan diplomat yang juga lulusan Harvard—menjadi pilihan favorit masyarakat untuk menjadi kaisar perempuan. Namun, hukum yang berlaku melarang Aiko untuk mengambil peran sebagai pemimpin meskipun ia berasal dari garis keturunan langsung.

Bagan suksesi kekaisaran cukup rumit: Naruhito saat ini adalah kaisar, diikuti oleh adiknya, Akishino, yang berada di urutan kedua. Hisahito, putra Akishino, berada di urutan berikutnya.

Usulan sebelumnya untuk mengizinkan kaisar perempuan setelah kelahiran Putri Aiko sempat mencuat, namun ditangguhkan setelah kelahiran Pangeran Hisahito pada tahun 2006.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda