Nissan Rekrut 2.000 Karyawan Baru di Thailand Setelah Tutup Pabrik di RI
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM - Usai tutup pabrik di Indonesia, Nissan Motor Company di Thailand merekrut 2.000 karyawan baru. Penambahan SDM ini karena pabrik berskala besar yang tersisa di Asia Tenggara mengalami permintaan yang meningkat khususnya dua model, yakni Nissan Navara dan Nissan Kicks e-Power.
Dalam keterangan resmi yang diambil dari laman asia.nissannews, Jumat (23/10) disebutkan sebanyak 2.000 karyawan baru akan bekerja di fasilitas pabrik yang berlokasi di Samut Prakan, Thailand.
"Peningkatan produksi ini terjadi seiring dengan pertumbuhan bisnis ekspor, khususnya untuk Nissan Kicks e-POWER dan Nissan Navara. Di Thailand, kami juga melihat permintaan yang kuat untuk Nissan Almera baru, sedan perkotaan yang cerdas, dan Kicks e-POWER, "kata Ramesh Narasimhan, Presiden Nissan Thailand.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/10) pekerja baru di pabrik Nissan yang baru itu hampir 50 persen dari jumlah pekerja Nissan yang ada. Diketahui Nissan Thailand pada Maret lalu sudah memiliki 4.171 pekerja.
Nissan Kicks e-POWER buatan Thailand, merupakan lokalisasi produk pertama yang diproduksi di luar Jepang. e-POWER adalah teknologi milik Nissan yang memberikan pengalaman berkendara kendaraan listrik kepada pelanggan tanpa perlu mengisi daya. Fasilitas Thailand memproduksi Kicks e-POWER untuk pasar domestik, serta untuk konsumen di Jepang, Singapura, dan Indonesia.
Nissan Motor Co, Ltd sudah mengumumkan penutupan pabrik mobilnya di Indonesia sejak Mei 2020. Sementara pabrik Nissan di Indonesia ditutup, Nissan akan berkonsentrasi pada pabrik Thailand sebagai basis produksi tunggal untuk pasar ASEAN.
Indonesia dan Thailand sama-sama bersaing ketat di industri manufaktur otomotif. Penjualan domestik memang hampir mendekati, tetapi Thailand telah jauh di depan dalam hal produksi, dengan hampir setengah dari mobil yang diproduksi di Thailand diekspor.
Bila mencuplik data Asean Automotive Federation (AAF) di sepanjang Januari-Juni 2020, Thailand bisa menjual kendaraan sebanyak 328.640 unit. Turun 37,3 persen dari 523.770 unit. Pun untuk produksi kendaraan di semester pertama tahun 2020. Negeri Gajah Putih itu memproduksi 606.132 unit. Sedangkan Indonesia, jika pada enam bulan pertama di 2019 bisa menembus 592.396 unit, tahun ini merosot jadi 369,545 unit.
Angka produksi mobil di Indonesia pada 2019 jauh lebih sedikit daripada Thailand. Negeri Gajah Putih itu bisa memproduksi mobil sebanyak dua kali lipat dari penjualan domestik. Sisanya diekspor ke berbagai negara.
Tahun lalu, Thailand telah memproduksi mobil sebanyak 2.013.710 unit. Padahal, penjualan mobil domestik negara itu cuma 1 juta unit. Sementara Indonesia, produksi mobil tahun lalu hanya 1.286.848 unit. Masih tertinggal cukup jauh dibanding Thailand.