Menolak Lupa Peristiwa Genosida Srebrenica Muslim Bosnia
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM I Sarajevo - Juli 1995 menjadi bulan terkelam bagi ribuan Muslim Bosnia. Sekitar lebih dari 8000 lelaki dan remaja etnis Muslim Bosnia menjadi korban Genosida Srebrenica yang dilakukan oleh pasukan Republik Srpska atas perintah dari Jenderal Ratko MladiĆā”.
Dan setiap tahunnya, seluruh masyarakat Bosnia memperingati hari tersebut dengan melakukan berbagai kegiatan, mulai dari long march, konvoi sepeda hingga sepeda motor.
Tahun ini, ribuan orang dari seluruh penjuru dunia pada Minggu bergabung dalam long march perdamaian selama tiga hari di kota Nezuk, Bosnia, untuk memperingati 23 tahun genosida di Srebrenica.
Lebih dari 6.000 peserta menempuh jarak total sekitar 100 kilometer (62 mil). Dan perjalanan ini berakhir di sebuah pemakaman di Potocari, sebuah desa di Bosnia-Herzegovina timur, tepat di barat laut kota Srebrenica, di mana doa dan upacara akan diadakan untuk mengenang para korban genosida.
Untuk mencapai Potocari, peserta melakukan perjalanan sekitar 35 kilometer (22 mil) dan menginap di hutan. Selama long march, mereka mendengar kesaksian dari orang-orang yang selamat dari "Jalan Kematian".
Kemudian, lebih dari 400 pengendara sepeda dari seluruh negeri juga berkumpul di Kota Bihac di utara untuk mengenang para korban. Kelompok itu tiba di monumen peringatan pada Selasa.
Selain itu, ratusan pengendara sepeda motor dari seluruh penjuru Eropa melakukan napak tilas dari Sarajevo hingga ke Srebrenica untuk mengenang para korban dengan membawa spanduk bertuliskan "Kami tidak lupa, kami tidak akan lupa", mereka melewati jalan-jalan Sarajevo sehingga menarik perhatian penduduk setempat.
Sejarah Kelam
Berawal dari peperangan yang pecah antara Serbia dan Bosnia pada tahun 1992, akhirnya duel antara keduanya menyisakan banyak kepedihan bagi Muslim Bosnia, karena terdapat pembersihan etnis yang dilakukan oleh para tentara Serbia terhadap umat Muslim Bosnia.
Masyarakat yang mencoba mencari perlindungan akhirnya harus rela mengungsi ke kamp-kamp pengungsian, salah satunya terletak di daerah Srebrenica yang menjadi kamp terbesar. Kamp itu sendiri dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari negara Belanda, dan dinyatakan oleh PBB sebagai zona aman.
Tanggal 6 Juli 1995 pasukan Korps Drina dari tentara Serbia menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica. Akhirnya, tanggal 11 Juli pasukan Serbia berhasil menguasai penuh wilayah Srebrenica, dan sebagian besar pengungsi mengamankan diri meminta perlindungan dari Belanda.
Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 untuk "diinterogasi". Dan lautan darah akhirnya mulai mengalir pada tanggal 13 Juli dimana pembantaian pertama terjadi di gudang dekat desa Kravica.
Demi menyelamatkan 14 tentara Belanda yang ditahan pihak Serbia, pasukan Belanda akhirnya menyerahkan 5000 pengungsi Bosnia kepada pasukan Serbia. Kemudian, tentara Belanda mulai meninggalkan Srebrenica beserta persenjataan dan perlengkapan mereka.
Pembantaian terus berlangsung. Diyakini pembantaian tersebut berlangsung selama 5 hari, dan lebih dari 8000 Muslim Bosnia telah terbunuh. Akhirnya, pada 16 Juli berita adanya pembantaian mulai tersebar ke pelosok dunia.