Menlu Dipecat Trump, Sejumlah Pejabat Kemlu AS Mundur
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | New York - Kepala staf Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Margaret Peterlin, dan wakilnya, Christine Ciccone, dilaporkan telah mengajukan surat pengunduran diri menyusul pemecatan Menlu Rex Tillerson oleh Presiden Donald Trump.
Dua pejabat senior Kemlu AS mengatakan Peterline dan Ciccone akan meninggalkan jabatannya itu terhitung 31 Maret mendatang.
"Semua orang di antara para staf senior Tillerson merasa sangat terkejut," kata salah seorang pejabat yang merupakan asisten Tillerson, Rabu (14/3).
Kabar pemecatan Tillerson diungkap Gedung Putih, kemarin. Pemecatan itu juga diungkap Trump sendiri melalui akun Twitternya.
Ini merupakan pemecatan perdana dalam kabinet Trump. Isu pemecatan Tillerson sebenarnya sudah beberapa kali terangkat sebelumnya, namun, baik Trump maupun Tillerson terus menampik kabar tersebut.
"[Isu pemecatan] sudah muncul sejak musim gugur lalu dan bisa kita lihat ini jadi sesuatu yang diantisipasi. Karena dia [Tillerson] bertahan cukup lama, semua orang berpikir dia telah melewati bagian terburuk dari kabar tersebut," kata pejabat itu seperti dikutip CNN.
Pejabat Kemlu lainnya, yang juga berbicara secara anonim, menyebut pemecatan Tillerson di tengah rencana dialog dengan Korea Utara sebagai pertanda buruk.
Sebab, AS harus mempersiapkan pertemuan Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un sekaligus proses transisi kepemimpinan di Kemlu pada saat yang bersamaan.
"Ada peristiwa diplomatik penting bagi karir seorang presiden di sini dan menteri luar negerinya tidak ada. Ini bukan pertanda baik," ujar pejabat itu.
"Bagaimana pun kita harus memulai proses persiapan transisi dan membantu calon pengganti Tillerson untuk melangsungkan proses uji kelayakan (di Kongres)," lanjutnya.
Tillerson dipecat Trump setelah selama ini dikabarkan sering berselisih pendapat dengan orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu. Saat pemecatannya, Tillerson baru kembali dari lawatannya ke sejumlah negara Afrika.
Kemlu AS menyebut Tillerson tidak mengetahui alasan pemecatan itu. Sementara, Trump menyebut keduanya kerap memiliki perbedaan pendapat dalam sejumlah kebijakan, seperti perjanjian nuklir Iran.
"Kami tidak memikirkan hal yang sama, tapi kami tetap memiliki hubungan yang baik," kata Trump kepada wartawan. (CNN)