Mastercard dan Visa Resmi Berhenti Beroperasi di Rusia
Font: Ukuran: - +
Iustrasi Mastercard. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mastercard dan Visa resmi berhenti memproses transaksi di Rusia. Keputusan ini imbas dari invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) lalu.
Mastercard sendiri mengungkapkan penangguhan operasi itu karena sifat konflik yang belum pernah terjadi dan ketidakpastian ekonomi.
Mastercard, yang telah beroperasi di Rusia selama lebih dari 25 tahun, mengatakan bahwa kartu yang dikeluarkan oleh bank Rusia tidak lagi didukung oleh jaringan Mastercard sebagai bentuk kepatuhan pada sanksi global terhadap Rusia.
Bahkan, perusahaan prinsipal pembayaran yang memiliki hampir 200 karyawan di Rusia ini menambahkan bahwa kartu Mastercard apa pun yang dikeluarkan di luar negeri tidak akan berfungsi di merchant ataupun ATM Rusia.
Mengikuti langkah Mastercard, Visa mengumumkan pihaknya berencana untuk bekerja dengan klien dan mitranya di Rusia untuk memberhentikan semua transaksi dan operasi Visa di negara itu.
CEO Visa Al Kelly mengaku perusahaannya terpaksa bertindak untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, sebuah peristiwa yang tidak dapat diterima oleh pihak Visa maupun dunia.
Sebelumnya, Mastercard memblokir sejumlah institusi keuangan Rusia dari jaringan transaksinya. Hal ini sesuai sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya atas invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir dari Financial Times, Selasa (1/3/2022), perusahaan kartu kredit asal AS itu tidak menyebut lembaga apa saja yang dibatasi tetapi mereka mengatakan akan terus bekerja dengan regulator dalam upaya tersebut.
Direktur Utama Mastercard Michael Miebach mengatakan perusahaan mereka saat ini berada dalam dalam kondisi waspada tinggi terhadap serangan dunia maya yang muncul saat konflik antara Rusia dan Ukraina.
Selain itu, Mastercard juga berjanji akan menyumbangkan US$2 juta atau setara Rp 28,77 miliar (asumsi kurs Rp 14.387 per dolar AS) untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina. (CNN Ind)