kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Mantan Jubir PM Israel Terlibat Suap dan Korupsi

Mantan Jubir PM Israel Terlibat Suap dan Korupsi

Rabu, 21 Februari 2018 16:07 WIB

Font: Ukuran: - +


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (AFP)

DIALEKSIS.COM | Tel Aviv - Polisi Israel menuduh mantan juru bicara Benjamin Netanyahu mencoba menyuap hakim untuk menjatuhkan kasus penipuan terhadap istri Netanyahu.

Begitu penyelidikan korupsi terakhir yang melibatkan orang-orang di lingkaran Netanyahu.

Kasus suap terbaru itu adalah satu dari dua kasus yang terungkap pada hari Selasa (20/2) yang melibatkan orang kepercayaan Netanyahu.

Dalam kasus terbaru, polisi mengatakan mantan juru bicara Netanyahu Nir Hefetz telah menawarkan melalui perantara pada tahun 2015 untuk membantu hakim memenangkan jabatan jaksa agung jika dia setuju untuk menggunakan posisi tersebut untuk memblokir proses persidangan terhadap istri Netanyahu, Sara.

Jaksa Agung September lalu Avichai Mandelblit mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk menuntut Sara Netanyahu karena kecurangan atas dugaan penggunaan dana negara untuk layanan makan dan katering pribadi sejumlah sekitar 100.000 dolar AS. Dia telah membantah tuduhan tersebut dan keputusan akhir mengenai tuduhan tertunda.

Pemimpin sayap kanan, yang menjabat selama 12 tahun sejak 1996, telah melihat dominasinya dalam politik Israel yang terancam oleh penyelidikan korupsi sejak polisi merekomendasikan seminggu yang lalu bahwa dia didakwa atas penyuapan dan kecurangan.

Dia telah menyangkal melakukan kesalahan dalam empat penyelidikan terpisah lainnya. Orang kepercayaan Netanyahu itu mengatakan tuduhan tersebut adalah "perburuan penyihir" politik.

Menanggapi kasus tersebut, Netanyahu menolak tuduhan tentang upaya untuk menyuap hakim dan menyebutnya sebagai "halusinasi".

"Saya tidak pernah mendekati Nir Hefetz tentang ini, dia tidak pernah mengusulkan kepada saya apapun tentang hal itu, dan Anda tahu apa? Saya tidak percaya dia mengangkat kemungkinan dengan siapapun," kata Netanyahu seperti dimuat Reuters. (Rmol)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda