Rabu, 26 November 2025
Beranda / Berita / Dunia / Malaysia Siaga Hujan Lebat Berhari-Hari

Malaysia Siaga Hujan Lebat Berhari-Hari

Rabu, 26 November 2025 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sejumlah negara bagian di Malaysia kini dikepung banjir, memaksa ribuan warga mengungsi ke pusat penampungan darurat. Foto: Reuters/Stringer


DIALEKSIS.COM | Malaysia - Sejumlah wilayah di Malaysia kini bersiap menghadapi hujan lebat berkepanjangan. Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) mengeluarkan peringatan hujan terus-menerus untuk sejumlah distrik di Kelantan dan Besut, Terengganu, serta wilayah-wilayah lain di Semenanjung.


Dalam informasi resminya, MetMalaysia menetapkan peringatan hujan berkelanjutan untuk Perlis, Kedah, dan Penang. Peringatan yang sama juga diberlakukan bagi beberapa daerah di Perak seperti Kerian, Larut, Matang, dan Selama; wilayah Kelantan seperti Jeli, Tanah Merah, Machang, dan Kuala Krai; serta hampir seluruh kawasan di Terengganu meliputi Setiu, Kuala Nerus, Hulu Terengganu, Kuala Terengganu, Marang, Dungun, dan Kemaman.


Sementara pada tingkat siaga, media nasional Bernama melaporkan bahwa hujan intens berpotensi melanda Hulu Perak dan Manjung di Perak, Gua Musang di Kelantan, serta sejumlah kawasan di Pahang seperti Dataran Tinggi Cameron, Lipis, Jerantut, dan Kuantan.


MetMalaysia menilai kondisi banjir pada musim hujan Timur Laut bukan semata akibat faktor cuaca, namun turut dipengaruhi perubahan penggunaan lahan, kepadatan penduduk, serta sistem drainase yang tidak lagi memadai. Wakil Direktur Jenderal (Operasi) MetMalaysia, Ambun Dindang, mengatakan bahwa curah hujan dengan intensitas sama seperti masa lalu kini menimbulkan dampak yang berbeda.


“Daerah itu bisa banjir atau tidak… sangat bergantung pada kondisi di lapangan, termasuk pembangunan, tingkat kepadatan penduduk, dan perubahan sistem drainase,” kata Ambun dalam program Ruang Bicara di Bernama TV, seperti dikutip Malay Mail.


Ambun mengingatkan bahwa perubahan iklim dan pemanasan global ikut memperkuat pola cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Menurutnya, setiap kenaikan satu derajat suhu global memungkinkan atmosfer menyimpan kelembapan hingga tujuh persen lebih banyak, sehingga risiko hujan lebat kian besar.


Ia juga menyoroti dampak lain dari pemanasan global, seperti kenaikan suhu laut yang memicu pemutihan karang dan mencairnya gletser serta lapisan es yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut. “Dampaknya sangat terasa bagi negara-negara pesisir seperti Malaysia,” ujarnya.


Selain itu, Ambun menyinggung meningkatnya kekuatan serta frekuensi topan yang menghantam Filipina dan Vietnam”fenomena yang juga berkaitan dengan perubahan iklim.


Guna mengantisipasi dampak lebih luas, MetMalaysia berkomitmen memperkuat sistem peringatan dini. Tiga komponen utama”pengumpulan data, pemrosesan data, dan penyebaran informasi”akan ditingkatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah dapat melakukan langkah mitigasi sebelum hujan ekstrem terjadi.


Peringatan dini biasanya disusun berdasarkan model cuaca untuk periode tiga hari, namun pembaruan informasi dilakukan secara berkala sesuai perubahan atmosfer.


Dengan semakin tidak menentunya kondisi cuaca dan risiko banjir yang meningkat, masyarakat di wilayah terdampak diimbau tetap waspada dan mengikuti setiap peringatan resmi dari MetMalaysia.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI