Ilustrasi pangan. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan harga dunia sudah mulai turun selama lima bulan berturut-turut setelah kegiatan ekspor dari Pelabuhan Laut Hitam Ukraina kembali dibuka.

Mengutip AFP, Jumat (2/9) Organisasi Pangan dan Pertanian (Food And Agriculture Organization/FAO) mencatat indeks harga pangan turun setelah mencapai level tertinggi dalam sejarah pada Maret 2022 lalu.

Berdasarkan catatan FAO, indeks harga pangan dunia turun 1,9 persen pada Agustus 2022. Sebagai contoh, indeks harga minyak nabati turun 3,3 persen dan indeks sereal turun 1,4 persen per Agustus 2022.

Walaupun sejumlah harga pangan sudah mulai turun, namun harga Gandum global masih naik 10,6 persen pada Agustus 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebelumnya, harga gandum naik beberapa waktu terakhir karena perang Rusia-Ukraina.

Bahkan Rusia sempat memblokade Pelabuhan Laut Hitam, sehingga Ukraina tak bisa mengekspor gandum.

Hal itu membuat stok gandum turun drastis. Pasalnya, Ukraina adalah salah negara pemasok gandum terbesar di dunia.

Namun, blokade itu telah dibuka kembali. Dengan demikian, Ukraina sudah mulai aktif mengekspor pada Agustus 2022 lalu dan pasukan mulai bertambah di dunia. (CNN Indonesia)