Beranda / Berita / Dunia / Libanon Hariri 'Cukup Yakin' Ada Pemerintahan Baru Pada Akhir Tahun

Libanon Hariri 'Cukup Yakin' Ada Pemerintahan Baru Pada Akhir Tahun

Sabtu, 15 Desember 2018 19:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Saad Hariri 

DIALEKSIS.COM | London - Berbicara di think-tank Chatham House di London pada hari Kamis, Hariri mengatakan negosiasi atas pembentukan pemerintah baru berada di "100 meter terakhir" dan "mudah-mudahan kita harus membentuknya sebelum akhir tahun". 

"Saya cukup yakin pada akhir tahun ini kita akan memiliki pemerintahan," kata Hariri.

"Saya pikir tekanan dari krisis ekonomi ... mendorong semakin banyak orang untuk membentuk pemerintahan."

Hutang dan prekonomian yang stagnan membuat Lebanon sangat membutuhkan pemerintahan baru untuk menerapkan reformasi ekonomi untuk menempatkan keuangan publiknya pada pijakan yang lebih berkelanjutan dan membuka bantuan asing.

Tujuh bulan setelah pemilihan umum, para pemimpin Lebanon masih berselisih tentang bagaimana membagi-bagi posisi kabinet di antara kelompok-kelompok pesaing menurut sistem politik konfesionalnya yang mengalokasikan posisi-posisi pemerintah menurut sekte.

Rintangan terakhir untuk kesepakatan adalah perwakilan Sunni, dengan enam anggota legislatif Sunni bersekutu dengan kelompok Syiah Hezbollah yang didukung Iran, menuntut kursi kabinet untuk mencerminkan keuntungan mereka dalam pemilihan.

Hariri, yang keluarganya telah lama mendominasi politik Sunni Lebanon, telah mengesampingkan menyerahkan salah satu kursi kabinetnya untuk mereka.

Presiden Michel Aoun minggu ini mengatakan dia telah meluncurkan upaya baru untuk membentuk perjanjian dan bahwa dia harus terlibat untuk menghindari "bencana" - bagi perekonomian.

"Saya percaya bahwa sebagian besar hambatan telah diselesaikan. Masih ada satu kendala dan saya yakin bahwa kami dapat menyelesaikannya," kata Hariri.

Ekonomi Lebanon sering tampak di ambang kehancuran, tetapi konferensi Paris, yang dijuluki CEDRE, pada bulan April tahun ini menghasilkan $ 11 milyar bantuan dalam ikrar.

Perancis pekan lalu memperingatkan bahwa Libanon mempertaruhkan kerugian besar jika solidaritas yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditekadkan oleh para donor.

"Kurangnya pemerintahan di Lebanon berarti menjalankan risiko bahwa dinamika dalam komunitas internasional ini hilang," kata duta besar Prancis untuk Lebanon, Bruno Foucher.

"Saat itu bisa berlalu," katanya. "Ada negara lain yang mungkin membutuhkan bantuan internasional."


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda