Rabu, 15 Oktober 2025
Beranda / Berita / Dunia / Krisis di Madagaskar: Protes Meluas, Presiden Kabur, Militer Kendalikan Negara

Krisis di Madagaskar: Protes Meluas, Presiden Kabur, Militer Kendalikan Negara

Selasa, 14 Oktober 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah saat mereka berkumpul dalam unjuk rasa masyarakat sipil untuk menuntut pengunduran diri Presiden Andry Rajoelina, di Antananarivo, pada 13 Oktober 2025 [Foto: AFP]


DIALEKSIS.COM | Madagaskar - Presiden Andry Rajoelina telah melarikan diri dari Madagaskar untuk menyelamatkan diri di tengah protes nasional yang dimulai akhir bulan lalu.

Rajoelina mengonfirmasi dalam siaran langsung Facebook pada hari Senin (13/10/2025) bahwa ia telah pergi ke lokasi yang aman menyusul laporan dan rumor bahwa ia telah diterbangkan keluar dari negara itu pada hari Minggu.

Rajoelina seharusnya menyampaikan pidato di televisi pada Senin sore, tetapi pidatonya ditunda setelah "sekelompok angkatan bersenjata mengancam akan mengambil alih media milik negara", demikian pernyataan kantor Rajoelina di Facebook.

Kepergian presiden yang dilaporkan terjadi setelah unit-unit militer membelot pada hari Sabtu, dan Rajoelina mengecam langkah tersebut sebagai "upaya untuk merebut kekuasaan secara ilegal dan dengan kekerasan".

Beberapa jam setelah komentarnya, unit elit CAPSAT angkatan darat, yang memainkan peran penting dalam membawa Rajoelina ke tampuk kekuasaan melalui kudeta tahun 2009, mengatakan telah mengambil alih kendali militer negara itu. Sebelumnya, unit tersebut telah mengumumkan bahwa mereka akan "menolak perintah untuk menembak" para demonstran.

Protes di Madagaskar dimulai pada 25 September akibat pemadaman air dan listrik, tetapi protes tersebut segera menimbulkan keluhan yang lebih luas mengenai biaya hidup, kemiskinan, dan dugaan korupsi pemerintah, dengan banyak yang menuntut pengunduran diri Rajoelina.

Pada hari Senin, ratusan pengunjuk rasa -- yang bergabung dengan tentara dan pasukan keamanan -- berkumpul di luar balai kota di Antananarivo, ibu kota Madagaskar, sambil mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan.

Demonstrasi di Madagaskar mengikuti tren global gerakan protes Gen Z, termasuk di Nepal, yang menyebabkan lengsernya Presiden Nepal KP Sharma Oli pada awal September. [news agency/aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI